MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khomeini berjanji akan membalas pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh. Peryataan ini meningkatkan ancaman konfrontrasi baru dengan Barat dan Israel.
Meski Fakhrizadeh telah tiada, Khameini memastikan Teheran akan melanjutkan pekerjaan sang ilmuwan nuklir top tersebut –yang diyakini oleh pemerintahan Barat dan Israel sebagai perancang program senjata nuklir rahasia Iran.
Khameini yang merupakan otoritas tertinggi Iran mengatakan, pihak berwenang harus segera mengusut tuntas kematian sang ilmuwan dan menghukum pelaku pembunuhan.
Fakhrizadeh yang dianggap Israel sebagai pemain utama dalam program senjata nuklir Iran, terbunuh pada Jumat (27/11) ketika disergap di dekat Teheran dan mobilnya ditembaki. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak mampu diselamatkan.
Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan bahwa Teheran akan memberi respons di waktu yang tepat. Senada dengan Khameini, Presiden Rouhani pun menyebut Israel sebagai dalang dari kematian putra terbaik Iran, Fakhrizadeh.
“Sekali lagi tangan jahat Keangkuhan Global dan tentara bayaran Zionis ternoda dengan darah seorang putra Iran,” kata Presiden Hassan Rouhani, melansir Reuters, Minggu, 29 November 2020.
Sementara Menteri Kabinet Israel, Tzachi Hanegbi yang juga merupakan orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan dirinya tidak mengetahui siapa dalang di balik pembunuhan ilmuwan nuklir Iran tersebut.
“Saya tidak tahu siapa yang melakukannya. Bukannya bibir saya tertutup karena saya bertanggung jawab, melainkan kareka saya benar-benar tidak tahu apa-apa.” kata Hanegbi kepada Meet the Press di N12.