MATA INDONESIA, JAKARTA – Penanganan banjir di Jakarta mengkhawatirkan negara-negara tetangga. Pemerintah Singapura bahkan mengingatkan agar warganya yang ada di Jakarta untuk mengikuti anjuran otoritas yang berwenang untuk menghadapi banjir dan melakukan registrasi ulang ke lementerian luarnya.
Channel News Asia mengutip pernyataan yang diunggah laman Sekretariat Kabinet Indonesia bahwa cuaca ekstreme akan melanda Indonesia hingga 7 Januari 2020. Sehingga Kedutaan Besar Singapura di Jakarta mengingatkan bahaya banjir susulan atau tanah longsor.
“Ada sejumlah media yang melaporkan bahwa pintu air Karet di Jakarta Selatan, Pintu air Manggarai Jakarta Pusat dan Pintu Air Angke Hulu di Jakarta Utara berada dalam kewaspadaan tinggi. Banjir juga sudah menjangkau Bogor, Depok dan Bekasi,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Singapura di Jakarta yang dikutip Jumat 3 Januari 2019.
Warga Singapura yang ada di Indonesia, terutama Jakarta didesak melakukan pendaftaran ulang melalui e-register ke Kementerian Luar Negeri Singapura.
Mereka bahkan diminta segera menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Jakarta untuksekadar konsultasi mengenai banjir di Jakarta di nomor +62 811 863 348, atau menghubungi petugas Kementerian Luar Negeri di +65 6379 8800/8855.
Banjir yang sudah menewaskan 30 warga di Indonesia juga ditulis The Guardian. Media yang memiliki kantor di Inggris itu menyebutkan ribuan warga Jakarta terpaksa berlindung di tempat pengungsian.
Penyebab kematian menurut media itu karena hipotermia, tenggelam dan tanah longsor. Ada juga yang tewas karena tersengat aliran listrik.
Laporan serupa juga ditulis The Wall Street Journal (WSJ). Media yang berkantor pusat di New York Amerika Serikat itu membuat judul “Banjir Tenggelamkan Jakarta, Puluhan Tewas Setelah Hujan.”
WSJ menulis Jakarta adalah kota yang paling cepat tenggelam akibat 40 persen lahannya berada di bawah permukaan air laut.