Bangun Rumah Rusak di Gempa Palu, Pemerintah Kucurkan Rp 1,9 Triliun

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengucurkan bantuan hibah daerah dari Kementerian Keuangan kepada empat pemerintah daerah di Sulawesi Tengah, yang terdampak gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi tahun lalu, sebesar Rp 1,9 triliun.

“Bantuan tersebut akan disalurkan oleh pemerintah daerah kepada warga yang rumahnya mengalami rusak berat, sedang, serta ringan,” ujar Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo, Selasa 8 Oktober 2019.

Ia harapkan, dana ini dalam waktu tujuh hari kerja sudah masuk ke rekening kas daerah, dan selanjutnya akan ditransfer ke rekening perorangan kepada masyarakat yang terdampak bencana.

Besaran bantuan yang diterima masyarakat terdampak adalah masing-masing sebesar Rp 50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah yang rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan.

Empat pemerintah daerah yang mendapat bantuan ini adalah Kota Palu sebesar Rp 820.653.280.000, Kabupaten Sigi sejumlah Rp 568.663.780.000, Kabupaten Donggala sebagai Rp 516.780.890.000 dan Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp 66.361.850.000.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa anggaran selalu siap untuk mendukung BPNB dalam mengatasi bencana. Menurutnya, untuk tahun ini pihaknya sudah menyiapkan anggaran sejumlah Rp 4,84 triliun untuk BNPB.

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini