MATA INDONESIA, SYDNEY – Ribuan orang di seluruh tenggara Australia diminta untuk mengungsi dari rumah mereka pada hari Jumat, 14 Oktober 2023.
Termasuk juga beberapa warga di pinggiran barat Melbourne, setelah dua hari hujan yang tak henti-hentinya memicu banjir bandang dan air yang bergerak cepat menggenangi tepian sungai.
Sebagian besar negara bagian Victoria, bagian selatan New South Wales, dan wilayah utara negara bagian pulau Tasmania dilanda sistem cuaca yang intens dengan beberapa di antaranya diguyur hujan selama lebih dari sebulan.
Kepala petugas operasi layanan darurat Victoria mengatakan “Sistem sungai kami mencapai tingkat banjir besar di berbagai waktu hari ini, sepanjang akhir pekan dan hingga minggu depan.”
Banyak sungai di Victoria, termasuk Maribyrnong di barat Melbourne dan Goulburn di utara mencapai tingkat banjir besar, mendorong evakuasi penduduk pada malam hari.
Sungai Goulburn di Seymour, sekitar 100km utara Melbourne, telah mencapai puncaknya di atas rekor 7,64 meter yang dicapai pada Mei 1974.
Data menunjukkan lebih dari 200 penyelamatan banjir dilakukan oleh kru darurat.
Di bagian hulu di Shepparton, kenaikan air banjir diperkirakan akan melampaui puncak tahun 1974 pada hari Selasa dan mengancam lebih dari 4.000 properti.
Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengatakan “Dalam hal kerusakan properti, jalan, infrastruktur politik, dan volume air, ini akan membuat rekor baru.”
Andrews mengatakan keputusan akan dibuat pada hari Sabtu tentang pembukaan kembali fasilitas karantina Covid-19 yang dibangun khusus di negara bagian tersebut.
Australia juga membatalkan aturan isolasi, untuk melindungi penduduk yang terkena dampak banjir.