Demonstran Misterius di Cina Serukan Penggulingan Presiden Xi Jinping

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Sebuah protes langka dan dramatis di Beijing yang mengkritik Presiden Xi Jinping telah memicu perburuan online untuk identitas pengunjuk rasa misterius.

Para pengunjuk rasa telah menaiki jembatan Sitong di distrik Haidian di Beijing, dan memasang dua spanduk besar yang menyerukan diakhirinya kebijakan keras nol-covid Cina dan penggulingan Xi.

Sementara media pemerintah tetap diam, foto dan video peristiwa tersebut telah beredar luas secara online.

Hal tersebut mendorong tindakan keras oleh sensor pada platform media sosial dan aplikasi WeChat yang digunakan oleh sebagian besar orang Cina.

Protes hari Kamis terjadi pada malam kongres Partai Komunis yang bersejarah, di mana XI akan diberikan masa jabatan ketiga sebagai ketua partai, memperkuat kekuasaannya.

Orang itu juga membakar ban mobil, dan terdengar meneriakkan slogan-slogan ke pengeras suara.

Laporan mengatakan satu orang telah ditangkap sehubungan dengan protes tersebut.

Gambar-gambar kejadian menunjukkan petugas polisi mengelilingi orang tersebut, yang mengenakan topi keras kuning dan pakaian oranye.

Banyak yang memuji tindakan satu-satunya pemrotes, menyebut mereka sebagai “pahlawan” dan menyebut mereka sebagai “Manusia Tank Baru”.

Detektif online telah berusaha melacak orang tersebut, dengan fokus pada seorang peneliti dan fisikawan Tiongkok yang berasal dari sebuah desa di provinsi utara Heilongjiang.

Dalam ebuah dokumen setebal 23 halaman, ia menyerukan pemogokan dan tindakan pembangkangan sipil, seperti menghancurkan stasiun pengujian covid.

Ini bertujuan untuk menghentikan diktator Xi Jinping dari melanjutkan jabatannya secara ilegal, sehingga Cina dapat memulai jalan menuju demokrasi dan kebebasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini