MATA INDONESIA, STOCKHOLM – Penulis asal Prancis Annie Ernaux menjadi penerima penghargaan Nobel tahun ini dalam bidang sastra.
Tulisannya berjudul “keberanian dan ketajaman klinis yang mengungkap akar, kerenggangan, dan pengekangan kolektif dari ingatan pribadi.”
Ernaux mulai menulis novel otobiografi, tetapi ia meninggalkan fiksi demi memulai karirnya dalam menulis tulisan memoar.
Lebih dari 20 bukunya yang kebanyakan sangat pendek, menceritakan peristiwa-peristiwa dalam hidupnya dan kehidupan orang-orang di sekitarnya.
Buku-bukunya menyajikan potret mengenai pertemuan seksual, aborsi, penyakit dan kematian orang tuanya.
Anders Olsson, ketua Komite Nobel untuk Sastra, mengatakan bahwa karya Ernaux seringkali “tanpa kompromi” dan ia menulis dalam bahasa yang sederhana.
Ernaux menggambarkan gayanya sebagai “tulisan datar”. pandangan yang sangat objektif tentang peristiwa yang ia gambarkan. Tulisannya tidak terbentuk dari deskripsi yang penuh warna atau emosi yang meluap-luap.
Dalam buku yang membuat namanya melejit berjudul La Place (A Man’s Place), tentang hubungannya dengan ayahnya, ia menulis “Tidak ada kenangan liris, tidak ada pertunjukan ironi, yang penuh kemenangan. gaya penulisan netral ini datang kepada saya secara alami.”
Bukunya yang paling kritis berjudul The Years, yang terbit pada tahun 2008 dan menggambarkan dia dan masyarakat Prancis yang lebih luas di akhir Perang Dunia II hingga saat ini.
Tidak seperti di buku-buku sebelumnya, di The Years Ernaux menulis tentang dirinya sebagai orang ketiga, menyebut karakternya ‘dia’ daripada ‘aku’. Buku tersebut menerima banyak penghargaan.