Mata Indonesia, Kulon Progo – Kabupaten Kulon Progo masih menjadi daerah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pemerintah setempat terus menggencarkan berbagai program pengentasan kemiskinan melalui beragam strategi, tidak hanya dengan bantuan sosial, tetapi juga pemberdayaan masyarakat agar mampu mandiri secara ekonomi.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kulon Progo, Restu Dewandaru, menjelaskan bahwa strategi penanggulangan kemiskinan di Kulon Progo terdiri dari tiga program utama, yakni pengurangan beban masyarakat, peningkatan pendapatan serta pemberdayaan masyarakat, dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan.
“Memang benar, angka kemiskinan di Kulon Progo tertinggi di DIY. Namun, kami terus berupaya menekan jumlahnya melalui tiga strategi utama tersebut,” ujar Restu
Angka kemiskinan di Kulon Progo sendiri masih sekitar 15,12 persen di 2025 dari data BPS.
Program pengurangan beban masyarakat dilakukan melalui berbagai bentuk bantuan sosial (bansos), seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), beasiswa bagi siswa kurang mampu, Program Keluarga Harapan (PKH), serta bansos JKK dan JKN untuk membantu kebutuhan dasar warga miskin.
Sementara itu, program peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat diwujudkan melalui bimbingan teknis (bimtek) bagi warga berpenghasilan rendah, serta insentif kredit usaha bagi masyarakat yang ingin mengembangkan atau memulai usaha baru.
Adapun strategi pengurangan kantong-kantong kemiskinan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar, seperti perbaikan akses jalan, rumah tidak layak huni, dan sanitasi sehat agar masyarakat di wilayah tertinggal mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan publik dan ekonomi.
Meski belum dapat menyampaikan capaian angka pasti, Restu menegaskan bahwa upaya pengentasan kemiskinan di Kulon Progo terus dilakukan setiap tahun dengan melibatkan berbagai pihak, agar tingkat kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara berkelanjutan.
