Aktor Kawakan AS Sebut Cara Ini Bisa Hentikan Perang Rusia-Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Aktor kawakan Amerika Serikat (AS), Sean Penn mendesak para miliarder untuk menyisihkan 500 juta USD untuk membeli dua skuadron jet tempur dan sistem pertahanan rudal canggih untuk diberikan kepada Ukraina.

Pria kelahiran California, 61 tahun silam itu menilai bahwa cara inilah yang dapat mengakhiri invasi Rusia di negara bekas bagian Uni Soviet itu.

Desakan sekaligus respons atas permintaan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy kepada Paman Sam untuk peralatan militer semacam itu.

“Seorang miliarder dapat mengakhiri perang ini di Ukraina,” tulis Sean Penn yang kini beralih menjadi pembuat film di akun Twitter-nya, melansir News Delivers, Sabtu, 2 April 2022.

Sean Penn memperkirakan bahwa dua skuadron tipe F-15 atau F-16 – yang ia klaim memiliki teknologi lebih baik daripada MiG atau Sukhoi Rusia, hanya menghabiskan biaya sekitar 300 juta USD.

“Tambahan 200 juta USD dalam pertahanan rudal,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa tiga pekan pelatihan ditambah ekstra dalam mempersenjatai dan memelihara landasan pacu yang kreatif, dll., pilot Ukraina akan siap untuk mengusir tentara Rusia dari langit mereka.

Akan tetapi, sang aktor tidak merinci bagaimana tepatnya ia mengharapkan kesepakatan yang didanai secara pribadi seperti itu untuk mematuhi kontrol ekspor senjata AS.

Desakan Penn datang hanya beberapa jam setelah pemerintah Ukraina dilaporkan telah memperbarui permintaannya, termasuk pesawat tempur. Daftar keinginan Kiev termasuk drone pengintai dan tempur, radar taktis, sistem anti-drone peperangan elektronik, dan pesawat pendukung jarak dekat.

Ukraina juga meminta rudal anti-kapal, peralatan pengawasan optik, dan pesawat angkut untuk senjata. Dan terbaru, Ukraina dilaporkan menginginkan alutsista canggih buatan Norwegian Advanced Surface to Air Missile System (NASAMS) seperti yang dimiliki Indonesia.

AS dan beberapa negara Eropa telah mengirim ratusan juta USD peralatan militer ke Ukraina, meskipun sejauh ini mereka menolak keras untuk mempersenjatai negara itu dengan pesawat tempur.

AS dan sekutunya juga mengabaikan permintaan Presiden Zelenskyy untuk memberlakukan zona larangan terbang di wilayah udara Ukraina. Pasalnya, hal itu bisa memicu perang NATO langsung dengan Rusia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini