Akhir Tahun, Indonesia Punya Vaksin Covid19 Buatan Sendiri, Bukan Merah-Putih

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Akhir tahun ini, Indonesia akan menambah lagi vaksin baru untuk mengatasi Covid19 bernama GX-19N yang dikembangkan PT Kalbe Farma Tbk dan Genexine dari Korea Selatan (korsel).

Menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam keterangan persnya, Jumat 9 Juli 2021 menyatakan akan ada transfer teknologi dalam pengembangan vaksin tersebut.

“Sehingga bisa diproduksi di dalam negeri oleh PT Kalbe Farma untuk memenuhi aspek kemandirian dan untuk kebutuhan dan kemudahan akses vaksin jangka panjang di Indonesia,” kata Penny.

Indonesia akan melakukan uji klinis fase dua dan tiga GX-19N. Ketua Tim Peneliti uji klinik vaksin COVID-19 GX-19N Prof.Dr.dr. Iris Rengganis Sp,PD-KAI menjelaskan, vaksin tersebut berpotensi memberikan proteksi terhadap berbagai varian virus COVID-19. Vaksin yang akan diuji terhadap 1000 subjek di Indonesia juga punya kemungkinan bisa punya jangka waktu perlindungan yang lebih lama.

Lokasi pusat penelitian uji klinik berada di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM sebagai rumah sakit rujukan dan beberapa satelit yang tersebar di Jakarta, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Solo, dan Klaten.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini