20 Korban Tragedi Kanjuruhan Ajukan Permohonan Perlindungan kepada LPSK

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendapatkan sebanyak 20 permohonan dari korban Tragedi Kanjuruhan untuk mendapatkan perlindungan.

Dalam 20 permohonan itu, diketahui sebanyak 14 laki-laki dan 6 perempuan. Dan dalam 20 permohonan itu, 3 di antaranya merupakan seorang pelajar.

“Permohonan yang masuk ke LPSK sampai hari ini sudah ada masuk 20 permohonan. Dari 20 permohonan itu, 14 di antaranya adalah laki-laki dan 6 perempuan,” ucap Nasution dalam Konferensi Pers Kanjuruhan Malang yang digelar secara online pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Pihak LPSK juga menambahkan bahwa dari 20 permohonan dari korban yang masuk, 2 di antaranya telah dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai saksi.

“Dari 20 ini, yang sudah di BAP sebagai saksi ada 2,” sambungnya.

Dalam konferensi pers, pihak LPSK juga menjabarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh timnya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Dari hasil investigasi sementara terkait tragedi Kanjuruhan, LPSK mendapati rekaman CCTV dari 32 titik di Stadion Kanjuruhan.

Menurut Nasution, semua CCTV temuan LPSK di Stadion Kanjuruyan relatif masih berfungsi. Nasution juga mengungkapkan, Stadion Kanjuruhan mempunyai total kapasitas 38.054 penonton.

Jumlah ini terdiri dari 602 penonton di bangku VVIP, 2.804 penonton di tribune VIP, dan 19.720 di tribune ekonomi. Sehingga, total terdapat 23.126 bangku penonton.

Sebelumnya, LPSK menyampaikan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan pada Selasa, 10 Oktober 2022, yang menewaskan sebanyak 131 orang kepada Tim Gabungan Indonesia Pencari Fakta (TGIPF) Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang di Kantor Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini