Street Art 3 Dimensi Unik yang Terbuat dari Kapur dan Arang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seniman street art tiga dimensi merupakan seni yang unik dan menggunakan media berupa trotoar jalan, tembok, bebatuan, pagar dan benda lainnya. Tapi tenang street art ini bukan seperti sesi mencoret tembok atau aspal sembarangan dan tidak bertanggung jawab lho.

Salah satu street art tiga dimensi adalah David Zinn seorang seniman yang memiliki hobi membuat street art berupa mural 3 dimensi yang dia coretkan pada media seperti jalan, trotoar, tembok, bebatuan, pagar maupun pohon. Street art yang dia ciptakan bersifat tidak permanen karena dalam proses pembuatan tersebut dia hanya menggunakan alat berupa kapur tulis warna dan arang.

Dengan ide dan kreativitasnya, benda yang dia temukan kemudian dia kombinasikan dengan mural buatannya sehingga tercipta sebuah gambar 3 dimensi yang memiliki cerita, atau yang lebih dikenal dengan proses “anamorfosis pareidolic” atau “palsidolia anamorphic”.

David telah menciptakan karya seni sejak 1987 disekitar Ann Harbor, Michigan dan selama lebih dari 20 tahun telah bekerja sebagai freelancer untuk berbagai klien. Street art buatan David Zinn ini telah dikenal luas dan sudah di publikasikan di beberapa media seperti Facebook, Instagram, Huffington Post, Graffiti Art Magazine dan media online lainnya. Berikut ini beberapa contoh hasil karya David Zinn. (Mutiara Putri Kinasih)

Berikut tampilan street art tiga dimensi karya David Zinn :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini