Ustaz Arifin Ilham, meninggal dunia pada Rabu, 22 Mei 2019 di Penang, Malaysia. Kabar duka ini langsung disampaikan oleh anak tertua almarhum, Muhammad Alvin Faiz di akun Instagramnya. Instagram/@kh_m_arifin_ilham
MATA INDONESIA, PENANG – Kabar duka yang datang dari Ustaz kondang KH Arifin Ilham telah meninggal dunia pada Rabu 22 Mei 2019. Kabar itu disampaikan langsung oleh sang putra melalui akun instagramnya @alvin_411
Ustaz Arifin Ilham, meninggal pada usia 49 tahun pada pukul 23.20 waktu Penang, Malaysia. Ustaz Arifin Ilham meninggal karena penyakit kanker getah bening stadium 4 sejak Desember 2018. Instagram/@kh_m_arifin_ilhamUstaz Arifin Ilham, berwasiat ingin disalatkan dua kali, pertama di Masjid Azzikra Sentul dan dibawa ke pondok pesantren baru Azzikra di Gunung Sindur, Bogor. Instagram/@kh_m_arifin_ilhamUstaz Arifin Ilham, berpesan untuk dimakamkan di Pesantren Az-Zikra, Gunung Sindur, Bogor. Sebelum meninggal pada Rabu malam, 22 Mei 2019, Ustaz Arifin Ilham sudah merasakan waktunya hidup di dunia tak lama lagi akan berakhir. Instagram/@alvin_411Ustaz Arifin Ilham, yang merupakan pendiri Majelis Az-Zikra akan diberangkatkan dari Penang, Malaysia Kamis pagi menggunakana pesawat pribadi, sehingga diperkirakan akan tiba di Bogor Kamis siang. Dok.TEMPO/ Yosep ArkianUstadz Arifin Ilham bersama ketiga istrinya. Selama ini, Arifin Ilham diketahui hanya memiliki dua istri, yaitu, Wahyuniati Al-Waly, istri pertama asal Aceh dan Rania Bawazier. Screenshoot Facebook.com/K. H. Muhammad Arifin IlhamAriin Ilham (kedua kiri) berfoto bersama keluarganya saat dirawat di rumah sakit. Putranya Alvin memohon doa untuk kesembuhan ayahnya dan kembali sehat walafiat lewat akun Instagramnya/@alvin_411
Oleh : Loa Murib
Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan.
Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan.
Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...