MINEWS.ID, JAKARTA – Kemampuan pemerintah mengendalikan kerusuhan tampaknya membuat nilai tukar rupiah di pasar uang membaik dengan menguat 0,12 persen pada pembukaan pasar Kamis 23 Mei 2019.
Padahal, sejak 21 Mei hingga 22 Mei 2019 nilai tukar rupiah terus tertekan seiring gelombang unjuk rasa dan kerusuhan di jantung bisnis Jakarta.
Kurs rupiah terhadap dolar AS terus turun dalam tiga hari terakhir, seiring dengan kondisi politik dalam negeri yang kurang kondusif.
Pada perdagangan Rabu 22 Mei 2019, berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di angka Rp 14.525 per dolar AS, turun 45 poin atau 0,31 persen melawan dolar AS.
Namun, pagi ini saat pembukaan pasar diperjualbelikan di angka Rp 14.508 per dolar AS atau menguat 17 poin.
Rabu 22 Mei 2019 sore, Presiden Jokowi sempat menyatakan tidak akan mentolerir tindakan perusuh yang mau mengganggu stabilitas Indonesia.