MATA INDONESIA, JAKARTA – Merauke sebagai kota paling ujung di bagian timur Indonesia memiliki pesona tersendiri bila di bandingkan kota-kota lain di Papua.
Salah satu yang menarik saat berkunjung ke Merauke adalah kerajinan kulit buaya. Kerajinan ini sudah menjadi salah satu ikon kota Merauke. Seperti halnya perbatasan, kerajinan kulit buaya pun menjadi pokok perhatian ketika orang membicarakan kota Merauke. Tidak heran, karena kualitas kulit buaya di Merauke sudah dapat disejajarkan dengan kulit buaya dari luar Indonesia. Bahkan, beberapa pesanan pun datang dari pembeli Negara lain. (Mochamad Rizal Saputra)
Berikut tampilan kerajinan kulit buaya :
1 dari 8

Untuk membuat kerajinan dari kulit buaya di butuhkan waktu berhari-hari. Pertama, para pengrajin biasanya membeli kulit buaya dari warga setempat. (instagram/kulitbuayamerauke)

Mereka umumnya asli Papua dan gemar berburu buaya. Harga kulitnya berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per inci, sedangkan satu buaya dapat mencapai ukuran 20 inci kulit. (instagram/kulitbuayamerauke)

Kulit yang sudah dibeli, kemudian akan melalui proses penyamakan. Dalam kerajinan kulit buaya, proses ini adalah yang terpenting. (instagram/kulitbuayamerauke)

Setelah proses samak selesai, berikutnya adalah pembentukan barang hasil kerajinan. Kulit tersebut akan mulai dibentuk sesuai keinginan pengrajin. (instagram/kulitbuayamerauke)

Dalam hal legalitas, para pengrajin tentu harus memperhatikan peraturan yang berlaku. Hal ini sangat penting, mengingat buaya adalah hewan yang termasuk dilindungi dan cukup langka di Indonesia. (instagram/kulitbuayamerauke)

Harga kerajinan kulit buaya relatif mahal. Namun ini sebanding dengan kesulitan yang dilalui pengrajin dalam mengerjakan kerajinan tersebut. (instagram/kulitbuayamerauke)