Tragis, Puluhan Tentara Inggris Putuskan Bunuh Diri

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – The Rifles merupakan salah satu unit militer Inggris yang terjun ke perang Irak dan Afghanistan. Resimen yang paling banyak menelan korban dalam perang di dua negara tersebut juga memiliki tingkat bunuh diri yang tinggi.

Unit ini kehilangan 60 personel dan 344 lainnya mengalami luka selama perang di Irak dan Afghanistan. Dan ketika kembali, angka korban meninggal justru bertambah, menempatkan The Rifles sebagai unit dengan tingkat bunuh diri terburuk di Angkatan Darat Inggris.

Dalam empat tahun terakhir, setidaknya 26 anggota resimen infanteri dilaporkan bunuh diri, berdasarkan laporan Veterans United Against Suicide (VUAS). Kapten Gray Case, salah satu personel yang memutuskan bunuh diri tahun 2019 hanya beberapa pekan setelah ia menerima MBE dari Ratu Elizabeth II.

Sebagai catatan, MBE atau Member of British Empire adalah gelar kebangsawanan level ketiga yang diberikan oleh Kerajaan Inggris setelah Commander of the Order of the British Empire (CBE) dan Officer of the Order of the British Empire (OBE).

“Data yang dikumpulkan selama empat tahun terakhir mengungkapkan dengan pasti bahwa The Rifles memiliki tingkat bunuh diri yang jauh lebih tinggi daripada unit lainnya,” kata Warrant Officer, Jim Wilde, salah satu pendiri VUAS, melansir Metro.

“Ini adalah konsekuensi langsung dari perang di Irak dan Afghanistan. Kementerian Pertahanan seharusnya berbuat lebih banyak untuk membantu para veteran dan anggota resimen yang bertugas,” sambungnya.

Jenderal Sir Patrick Sanders, 55, salah satu komandan paling senior di Angkatan Darat dan mantan perwira Rifles, mengungkapkan awal tahun ini bahwa ia sempat mempertimbangkan untuk bunuh diri.

“Saya mendapati diri saya terobsesi dengan pengalaman, memikirkan foto, klip video, surat, memutar ulang dalam pikiran saya apa yang terjadi dengan cara yang gelap dan obsesif,” kata Sir Patrick Sanders.

“Pikiran ini membawa saya ke tempat yang gelap. Ketika saya mendapati diri saya pada pukul dua pagi dengan sebotol anggur atau wiski di sebelah saya, saya menyadari bahwa saya membutuhkan bantuan,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini