MATA INDONESIA, JAKARTA – Selain pempek, Palembang juga terkenal dengan kain batik dan jumputan dengan motif dan warna yang cerah.
Di banding batik pada umumnya, motif jumputan lebih menekankan pada warna dasar kain merah, pink atau hijau. Sementara motifnya juga terkesan santai dan sederhana, sehingga motif batik ini sering di gunakan untuk berbagai kesempatan baik formal maupun non formal. Bahkan, bisa di jadikan pakaian sehari-hari. (Mochamad Rizal Saputra)
Berikut tampilan batik dan kain jumputan khas palembang :
1 dari 9

Menurut sejarah, teknik yang dilakukan dalam pembuatan kain jumputan adalah teknik celup ikat yang berasal dari Tiongkok dan berkembang hingga India dan wilayah-wilayah di Nusantara. (instagram/suzannita)

Beberapa daerah yang banyak terdapat Batik Jumputan antara lain, Sumatera seperti Palembang, Kalimantan Selatan, Jawa dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri, Batik Jumputan berkembang dengan baik di Solo, Yogyakarta dan Pekalongan. (instagram/batikriau)

Motif Batik Jumputan memang di bawa dari Tiongkok, tetapi pada perkembangannya dipengaruhi daerah masing-masing. (instagram/batikriau)

Cara pembuatan Batik Jumputan juga dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Dahulu, pewarnaan Batik Jumputan menggunakan pewarna dari alam, tetapi seiring perkembangan zaman, banyak kain batik yang diwarnai menggunakan pewarna sintetis. (instagram/batikriau)

Para pengrajin batik mengatakan, pewarna sintetis memiliki pilihan warna tak terbatas. Sementara, pewarna alam prosesnya sangat rumit dan sulit untuk ditemukan. (instagram/kainjumputanpalembang)

Karena proses pembuatannya yang terbilang cukup mudah, sehingga banyak pengrajin memproduksi Batik Jumputan. (instagram/vickyvenia)

Di beberapa daerah batik jumputan dijual mulai dari harga 20 ribu hingga ratusan ribu tergantung kualitas bahan kain batik jumputan dan berapa panjang kamu ingin membeli batik jumputan. (instagram/houseoflaibana)