Warganya Tak Bisa Bersosial Media, Inilah Kashmir Surga Dunia yang Menyimpan Duka

Baca Juga

MATAINDONESIA – Hampir enam bulan India memutus jalur komunikasi di Kashmir. Akhirnya, pekan lalu, layanan internet dipulihkan oleh Pemerintah India. Namun tetap saja wilayah berpenduduk tujuh juta orang itu masih tidak punya akses ke media sosial.

Langkah itu dilakukan dua minggu setelah Mahkamah Agung India memerintahkan pemerintah untuk meninjau pemutusan komunikasi itu. MA memutuskan bahwa pemutusan tanpa batas waktu itu ilegal dan menyebut kebebasan akses internet adalah hak dasar.

Pemutusan internet di Kashmir itu adalah bagian dari pembatasan ketat yang diterapkan pada Agustus 2019 lalu ketika India mencabut status semi-otonom dari satu-satunya wilayah berpenduduk mayoritas Muslim itu. Meskipun sambungan telepon telah dipulihkan sekitar dua bulan setelahnya, aktivitas warga dan bisnis sehari-hari di wilayah itu masih terganggu.

Kashmir adalah wilayah perbukitan yang menjadi perbatasan antara India dan Pakistan. Daerah yang disebut sebagai tanah suci Hindu Syiwa ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan hingga memiliki julukan ‘Surga di Bumi Asia’.

Dibalik pemandangannya menyejukkan mata, Kashmir ternyata menyimpan duka akibat statusnya yang masih menjadi bahan rebutan beberapa negara.

Kondisi politik yang memanas tentunya akan membuat wilayah ini sering mengalami bentrokan-bentrokan pada masa tertentu.

Momen yang menjadi sasaran empuk aksi demonstrasi biasanya adalah ketika ada pemilihan umum, hari raya, hari ulang tahun India atau Pakistan, dan hari jadi institusi keamanan.

Pada umumnya, momen-momen tersebut pastinya akan diisi dengan suka cita oleh seluruh warga. Namun berbeda halnya dengan Kashmir. Warga daerah tersebut justru akan beramai-ramai melakukan unjuk rasa, yang terkadang diwarnai dengan kekerasan, untuk menutut kemerdekaan atas wilayahnya.

Meski memiliki keindahan alam yang mempesona, Kashmir rupanya perlu melakukan perjuangan yang membara untuk mencapai kedaulatannya. Lalu, seperti apa wilayah yang indah namun menyimpan luka ini?

1. Diperebutkan Tiga Negara

Pakistan dan India sudah menjadikan Kashmir sebagai bahan rebutan bahkan sejak sebelum merdeka dari Inggris pada 15 Agustus 1947. Namun tak hanya kedua negara tersebut saja yang berseteru, Cina pun turut mengklaim dengan alasan wilayah paling timur Kashmir adalah bagian dari Prefektur Hotan, Xinjiang.

Wilayah yang ditandai dengan garis titik-titik pada peta ini pun akhirnya dibagi menjadi tiga bagian untuk masing-masing negara yang bersengketa.

Di sebelah Barat dan Utara Kashmir di kuasai oleh Pakistan yang menamai wilayah tersebut sebagai Azad Kashmir dan Gilgit Baltistan. Lalu di bagian utara dan timur, dikuasai Cina, dan dinamai Aksai Chin. Sementara Kashmir yang dikuasai India dijadikan negara bagian Jammu-Kashmir.

2. Memiliki Mayoritas Pendudukan Muslim

Saat memberikan kemerdekaan kepada negara India dan Pakistan, Inggris sebenarnya sudah membagi wilayah tersebut berdasarkan mayoritas kepercayaan yang dianut. Pakistan adalah wilayah yang diperuntukkan untuk mayoritas warga muslim, sedangkan India adalah wilayah bagi mayoritas warga hindu.

Untuk Kashmir dengan jumlah penduduk yang sebagian besar juga beragama islam, Inggris sebenarnya memberikan kewenangan bagi mereka untuk memilih ingin bergabung dengan Pakistan atau India. Namun saat itu, Kashmir lebih memilih untuk merdeka dan berdiri sendiri.

Keinginan tersebut pun gagal untuk dicapai karena perseteruan antara kedua negara yang membuat Kashmir terluka.

3. Surga di Bumi Asia

Kashmir adalah wilayah yang terkenal dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Tidak heran jika daerah tersebut pun diberi julukan ‘Surga di Bumi Asia’. Berbagai bukit indah dan danau dengan air yang sangat jernih pun turut menarik minat asing untuk datang dan berkunjung ke wilayah konflik tersebut.

Selain itu, Kashmir juga terletak di sekitar deretan Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Karakoram yang menjadi destinasi utama para pendaki gunung di dunia.

4. Memiliki Aturan untuk Turis

Saat berkunjung ke wilayah tersebut, wisatawan mancanegara akan dibatasi dalam beberapa hal. Misal seperti saat berfoto, para wisatawan dilarang untuk mengambil gambar dengan latar atau ojek yang berhubungan dengan instansi militer. Hal tersebut akan mengundang kecurigaan dan membuat masalah dengan aparat setempat.

Selain itu, para turis juga dibatasi dalam hal sambungan telepon. Untuk faktor keamanan, warga asing hanya diperkenankan menggunakan telepon postpaid. Setiap wisatawan luar negeri hendaknya membawa telepon selular yang pasca bayar sebelum tiba di Kashmir.

5. Penduduknya Ramah

Meski sering terlibat dalam aksi bentrokan, warga Kashmir tetap terkenal dengan kepribadiannya yang ramah. Hal tersebut ditujukkan baik dengan penduduk lokal maupun turis mancanegara. Mayoritas warga akan senang apabila dimintai pertolongan oleh siapa saja yang memerlukan bantuan. Kehangatan masyarakat setempat pun akan terlihat saat mereka sedang menjamu tamu.

(Marizke))

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini