MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari ini, tanggal 1 April diperingati sebagai April Fools Day atau April Mop.
Budaya April Mop berasal dari orang-orang barat. Di hari ini seseorang boleh berbohong atau membuat tipuan candaan kepada orang lain.
Meski ditujukan sebagai candaan atau hiburan, ternyata lelucon April Mop ini jika berlebihan bisa berdampak tidak baik. Seperti beberapa kisah April Mop berikut ini yang berujung tragis.
Niatnya bercanda, nyawa teman melayang
Seorang mahasiswa kedokteran di salah satu universitas di Shanghai mendapat vonis hukuman mati oleh pengadilan setempat lantaran membunuh temannya dengan racun. Di pengadilan, mahasiswa bernama Lin ini mengaku jika ia tidak sengaja membunuh sang teman. Awalnya ia hanya berniat membuat lelucon April Mop dengan memasukkan bahan kimia ke minuman temannya. Tragisnya, lelucon tersebut justru membuat sang teman keracunan dan meninggal dunia.
Tertangkap polisi karena teror penembakan
Seorang ibu bernama Angela Timmons membuat lelucon April Mop dengan mengirim pesan kepada anaknya jika terjadi kasus penembakan di tempat kerjanya. Karena khawatir akan keselamatan sang ibu, anak Angela pun menelepon 911. Namun setelah datang ke TKP, polisi justru mendapati jika laporan tersebut palsu. Polisi langsung menahan Angela.
Penipuan rekan kantor sampai akhirnya harus pensiun dini
Glenn Howleet tak menyangka punya pengalaman buruk. Ketika ia sedang asyik liburan, teman kantornya membuatnya lelucon jika ada tugas laporan yang mendadak harus segera selesai. Mendengar perintah itu, Howley langsung mengakhiri masa liburannya dan kembali ke kantor.
Karena stress, Howlett pun pingsan karena serangan jantung. Ia bahkan harus istirahat total dan pensiun dini karena penyakit jantungnya. Tapi ternyata ia baru tahu, itu hanya sebuah lelucon rekan kerjanya. Akibatnya Howlett pun memutuskan untuk menggugat rekan kerjanya ke pengadilan.
Berita palsu perwira militer
Seorang perwira intelijen Israel membuat tipuan April Mop pada 1 April 1986. Ia menuliskan memo berita palsu mengenai Nabih Berri, pemimpin gerakan Syiah Amal yang mendapat luka serius dalam upaya pembunuhan.
Memo tersebut mendapat tanggapan serius oleh media Israel sampai menyebar ke penjuru negeri tersebut. Namun rupanya, kabar itu hanyalah tipuan April Mop. Menteri Pertahanan Israel kala itu, Yitzhak Rabin emosi dan memutuskan membawa si perwira itu ke pengadilan Mahkamah Militer.