MATA INDONESIA, JAKARTA – Kedigdayaan Amerika Serikat (AS) selama era perang dunia I dan II, akhirnya rontok di tangan Vietnam. Sejumlah taktik bertempur plus keberanian Pasukan Vietnam Utara alias Viet Cong (dulu Viet Minh) berhasil membuat pasukan AS lari terbirit-birit.
Berikut sejumlah strategi yang dipakai Vietnam saat mengalahkan AS dalam perang Vietnam,
1. Perang Gerilya
Mungkin banyak yang belum tau, ternyata Pemimpin Vietnam Utara, Ho Chi Minh bersama Jenderal Vo Nguyen Giap mengadopsi konsep perang gerilya yang dipakai oleh Indonesia ketika bertempur melawan AS.
Taktik ini diadopsi dari buku karya Jenderal Besar Abdul Haris (AH) Nasution berjudul Pokok-pokok Gerilya dan Pertahanan Republik Indonesia di Masa yang Lalu dan yang Akan Datang.
Rosihan Anwar, wartawan legendaris Indonesia, dalam bukunya Sejarah Kecil Petitie Histoire Indonesia Jilid 6, Sang Pelopor Anak Bangsa dalam Pusaran Sejarah mengatakan, Ho Chi Minh melihat kondisi alam Vietnam mirip dengan Indonesia. Ia pun memilih untuk menerapkan taktik perang tersebut.
Rosihan menjelaskan bahwa buku karya AH Nasution ini kemudian dipelajari dan dikaji di akademi militer luar negeri dan dibaca oleh Jenderal Vietnam, Vo Nguyen Giap.
Pasukan Vietnam pun mampu menyusup ke garis belakang dan membuat tentara AS dibuat kebingungan hingga kocar-kacir. Taktik ini juga membuat prajurit AS harus waspada selama 24 jam nonstop hingga kurang tidur.
2. Terowongan Cu Chi
Sebenarnya ini merupakan bagian dari praktik perang gerilya. Tentara Viet Cong membangun terowongan bawah tanah, di mana di dalamnya bisa dipakai sebagai ruang perawatan, istirahat personel hingga penyimpanan senjata.
Terowongan ini juga dipakai sebagai tempat bersembunyi selama terjadinya kontak senjata. Bentuknya pun sangat rumit, namun fasilitasnya cukup lengkap seperti sebuah barak militer.
Lewat taktik ini, AS bisa dipukul mundur karena posisi Viet Cong yang tidak bisa ditebak serta berpindah-pindah. Terowongan ini juga membantu mereka dengan mudah membuat dan mengontrol lokasi pertempuran sekaligus memberikan bantuan pasukan secara cepat.
3. Truong Son Trail
Selain itu, Pasukan Viet Cong juga membangun membangun jalur suplai bagi pasukannya yang berada di garis depan. Caranya adalah dengan menyeberangi wilayah perbatasan Laos dan Kamboja untuk dapat masuk ke Vietnam Selatan. Oleh Viet Cong disebut Truong Son Trail. Sementara pihak AS menamakannya sebagai Jalur Ho Chi Minh.
Di awal 1959, pengiriman suplai dan pasukan dilakukan dengan menggunakan sepeda. Selanjutnya intensitas serangan kian bertambah terhadap tentara AS dan Vietnam Selatan, kendaraan diganti dengan konvoi truk. Tapi sayangnya, mudah terdeteksi oleh pesawat intai AS.
Keberadaan jalur ini baru terendus AS di tahun 1961. Pasukan AS pun mulai melancarkan serangan udara dengan membombardir jalur tersebut. Namun tetap tak mampu menghentikan serangan Viet Cong di Vietnam Selatan. Bahkan, Viet Cong berhasil melancarkan serangan besar-besaran terakhir yang dikenal dengan nama Tet Offensive.
4. Gelombang manusia
Taktik tempur ini sebenarnya diadopsi dari Cina saat perang melawan Korea dan India saat merebut kembali Kargil. Di mana sejumlah besar pasukan dikerahkan untuk melumpuhkan pertahanan musuh.
Alhasil prajurit AS bisa dipukul mundur. Minusnya, penggunaan taktik ini membuat banyak korban berjatuhan dari pihak Viet Cong. Kebanyakan terkena peluru dan hujan artileri pasukan AS. Meski begitu, Vietnam akhirnya menang dan mampu memaksa AS menandatangani perjanjian damai.