Nasib Ketua KPK, Firli Bahuri Ditentukan Dewas Minggu Depan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Minggu depan, nasib Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri akan ditentukan Dewan Pengawas karena Firli ketahuan menumpang helikopter mewah dalam perjalanan di Sumatera Selatan.

Hal itu diungkapkan anggota Dewas KPK Sjamsuddin Haris di Jakarta, pada Rabu 19 Agustus 2020.

Dewas KPK sebelumnya sudah memintai keterangan Firli serta Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.

Boyamin adalah orang yang mengadukan dugaan pelanggaran kode etik oleh Firli saat melakukan pejalanan di Sumatera Selatan.

Ada dua aduan yang disampaikan MAKI kepada Dewas KPK yaitu pertama Firli melanggar protokol Covid19 karena tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak ketika bertemu puluhan anak di Baturaja.

Menurut MAKI, Firli melakukan perjalanan dari Palembang ke Baturaja pada 20 Juni 2020 untuk keperluan keluarga yaitu ziarah ke makam orangtuanya.

Dia diketahui menumpang helikopter milik perusahaan swasta dengan kode PK-JTO yang tergolong heli limousine karena mewahnya. Heli itu dioperasikan President Air.

MAKI menganggap hal tersebut bertentangan dengan kode etik pimpinan KPK yang dilarang bergaya hidup mewah.

Dalam Peraturan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2020 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Komisi Pemberantasan Korupsi pada bagian integritas poin 27 disebut bahwa seluruh insan KPK tidak menunjukkan gaya hidup hedonisme sebagai bentuk empati kepada masyarakat terutama kepada sesama insan komisi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini