MATA INDONESIA, JAKARTA-Dunia bulutangkis Indonesia sempat dikejutkan dengan kabar meninggalnya salah satu legenda, Rudy Hartono pada tahun 2018. Kabar meninggalnya Rudy Hartono sempat beredar di media sosial maupun via pesang singkat Whatsapp. Namun, setelah ditelusuri kabar tersebut ternyata hoax.
Bahkan sebelumnya, tahun 2016 dirinya juga dikabarkan serupa, karena pada saat itu, dirinya mengalami pingsan usai berolahraga di pusat kebugaran di Mal Pondok Indah.
Dia terjatuh dan memar hingga dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah. Salah satu media memberitakan Rudy meninggal dunia. “Itu kan berita bulan Maret 2016, masih saja dicantumkan lagi. Aku sehat, perlindungan Yang Maha Kuasa luar biasa,” kata Rudy.
Seiring waktu berjalan, saat ini dirinya tidak lagi mengayunkan raketnya di udara, ia tengah sibuk menggeluti bisnis peternakan sapi perah di Sukabumi. Selain itu, ia juga menjadi agen resmi sejumlah merek peralatan olahraga terkenal.
Tak hanya itu disela-sela itu, pria yang tahun ini tepat berusia 71 tahun masih sempat menengok para atlet-atlet muda yang sedang latihan dan memberikan motivasi agar terus berjuang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Nah, tahun ini dirinya oprimis bahwa Indonesia bisa merebut gelar juara Piala Thomas 2020. Kepercayaan diri Rudy berdasar pada kekuatan yang dimiliki skuad Merah Putih saat ini. Ia menilai materi pemain Indonesia sangat dalam. Khususnya di ganda putra yang menjadi kekuatan utama.
Pemain bulutangkis yang punya nama lengkap Rudy Hartono Kurniawan lahir dengan nama Nio Hap Liang pada 18 Agustus 1949. Ia adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara. Ayahnya yaitu Zulkarnaen Kurniawan. Dua kakak Rudy, Freddy Harsono dan Diana Veronica juga pemain olahraga bulutangkis.
Keluarga besar ini tinggal di Jalan Kaliasin 49, sekarang Jalan Basuki Rachmat, kawasan bisnis di Surabaya. Tempat tinggal ini juga menjadi tempat usaha jahit-menjahit. Bisnis mereka yang lain termasuk pemrosesan susu dekat Wanokromo.