Ronnie James Dio Belajar Vokal dari Bermain Trumpet

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Salah satu pemilik suara terbaik di genre heavy metal, Ronald James Dio ternyata mendapatkan suara kuat dan bertenaga hanya karena bermain trumpet. Gimana sih sosoknya?

Musik Rock sangat menghormati Dio – panggilan Ronnie (Ronald) James Dio. Saat dia meninggal pada 16 Mei 2010, semua musisi metal berkabung. Ronnie Dio adalah godfather dan dewa bagi musik metal. Tak heran, untuk menghormati Dio, beberapa musisi berkolaborasi membuat album tribute untuk mengenang Ronnie Dio.

Lahir dengan nama Ronald James Padavona pada 10 Juli 1942 di Portsmouth, New Hamshire, AS. Dari orang tua Amerika keturunan Italia yang pindah dari Cortland, New York. Keluarga tersebut tinggal di Portsmouth hanya sebentar sebelum orang tua Ronnie kembali ke Cortland.

Sejak kecil, Ronnie mendengarkan musik opera. Ia sangat terpengaruh oleh penyanyi tenor Amerika Mario Lanza. Latihan musik pertama dan secara formal satu-satunya pada usia 5 tahun belajar memainkan trumpet. Semasa SMA, Ronnie ngeband dengan kawan-kawan SMA nya. Ia menjadi salah seorang anggota termuda yang terpilih di Dance Band resmi sekolah.

Walau Ronnie memulai karier rock-n-rollnya dengan meniup trumpet, dia segera menguasai bass gitar dan menjadi vokalis grup.

Ronnie James Dio
Ronnie James Dio

Dio lulus dari Cortland High School pada tahun 1960. Walau sempat mendapat penawaran beasiswa ke Juilliard School of Music yang bergengsi, Ronnie menolaknya. Ia lebih memilih musik rock-n-roll. Malah, setelah lulus, dia masuk ke sebuah universitas di Buffalo, mengambil jurusan farmasi. Dia hanya belajar dari tahun 1960 hingga 1961, dan bermain trumpet di band konser universitas, dan tidak menyelesaikan pendidikannya.

Terkenal dengan suaranya yang bertenaga, Ronnie mengaku tidak pernah melakukan latihan vokal apapun. Dia mendapatkan kemampuan menyanyinya dengan menggunakan teknik pernafasan saat bermain trumpet.

Karier musik Ronnie Dio berawal pada 1957 saat beberapa musisi Cortland, New York membentuk band, The Vegas Kings. Saat itu Ronnie memainkan bass. Karena sering menjadi backing vokal dan suaranya bertenaga, perlahan-lahan posisi Ronnie berubah dari pemain bass menjadi vokalis utama.

Dio

Ronnie James mempunyai panggilan kecil Dio. Menurut pengakuan beberapa kawannya, nama Dio berasal dari seorang anggota mafia bernama Johnny Dio. Namun beberapa kawannya mengatakan bahwa nenek Ronnie yang memberi nama Dio yanag berarti Tuhan dalam bahasa Italia.

Ronnie menggunakan nama itu pada rekaman tahun 1960, saat dia menambahkan namanya di album bandnya. Ia kemudian juga mengganti nama band ini menjadi Ronnie Dio and the Prophets.

Mereka melakukan tur ke New York dan bermain di pesta perkumpulan kampus. Mereka menghasilkan satu single dan satu album. Beberapa single (seperti “Mr. Misery”) diberi label oleh Ronnie Dio sebagai artis solo. Dio terus menggunakan nama lahirnya pada kredit penulisan lagu pada rilisan tersebut.

Pada akhir 1967 Ronnie Dio and the Prophets berubah menjadi sebuah band baru bernama The Electric Elves dan menambahkan seorang pemain kibor.

Saat itu terjadi musibah. Saat tur, mobil mereka kecelakaan pada Februari 1968. Gitaris Nick Pantas tewas dan Ronnie Dio bersama anggota band lainnya menginap di rumah sakit. Setelah sembuh, Dio mengganti nama bandnya menjadi The Elves dan menggunakannya hingga pertengahan 1972 saat mereka merilis album pertama mereka dengan nama Elf.

Pada beberapa tahun berikutnya, grup ini menjadi band pembuka untuk Deep Purple. Elf merekam tiga album dan saat itulah gitaris Deep Purple Ritchie Blackmore melirik penampilan Dio.

Vokal Dio menarik perhatian Blackmore yang berencana meninggalkan Deep Purple karena perbedaan kreatif dengan arah baru band. Blackmore mengundang Dio bersama dengan Gary Driscoll untuk merekam dua lagu di Tampa, Florida pada 12 Desember 1974.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Rolling Stones, Blackmore mengatakan, ”Saya meninggalkan Deep Purple karena saya sudah bertemu Ronnie Dio. Dan dia mudah diajak bekerja sama. Dia awalnya akan merekam satu lagu dari sebuah LP solo, tapi kami akhirnya merekam LP penuh dalam tiga minggu. Saya sangat menyukainya.”

Merasa puas dengan hasilnya, Blackmore memutuskan untuk merekrut musisi Elf lain dan membentuk bandnya sendiri. Awalnya namanya adalah Ritchie Blackmore’s Rainbow. Mereka merilis album debut Ritchie Blackmore’s Rainbow pada awal 1975. Setelah itu, Dio merekam dua album studio lagi (Rising dan Long Live Rock ‘n’ Roll) dan dua album live, Live in Munich 1977 dan Live in Germany 1976 dengan Blackmore.

Selama masanya dengan Rainbow, Dio dan Blackmore adalah anggota tetap. Dio mendapat tempat untuk menggarap sisi kreatif pada album-album Rainbow. Termasuk semua penulisan lirik.

Namun kerjasama ini juga tak bertahan lama. Dio dan Blackmore berpisah karena Blackmore cenderung membawa band ke arah yang lebih pop.

Salam Tiga Jari dan Black Sabbath

Dio meninggalkan Rainbow pada 1979 dan kemudian bergabung dengan Black Sabbath, menggantikan Ozzy Osbourne. Dio bertemu gitaris Sabbath Tony Iommi pada sebuah kesempatan di The Rainbow di Sunset Strip di Los Angeles pada 1979. Keduanya ada dalam situasi yang sama. Ronnie Dio mencari sebuah band dan Iommi memerlukan seorang vokalis. Dia mengatakan tentang pertemuan itu, “Itu pasti sebuah takdir, karena kami terkait dengan cepat.”

Keduanya tetap berhubungan via telepon hingga Dio tiba di rumah Iommi di Los Angeles untuk melakukan sesi latihan. Pada hari pertama itu duo ini menulis lagu, “Children of the Sea”, yang kemudian muncul di album Heaven and Hell. Rekaman ini pada 1980.

Album selanjutnya, Mob Rules, menampilkan drumer baru Vinny Appice. Disinilah mulai terjadi perpecahan.  “Ronnie masuk ke band. Dia banyak melakukan perubahan di musik kami. Album ini sedikit berbeda,” ujar Iommi.

Namun, album Mob Rules menjadi pembuktian kehebatan suara Ronnie Dio.  Dengan warna dan kemampuan vokal oktafnya yang khas, The Mob Rules bukan saja membuktikan kebangkitan Black Sabbath setelah ditinggal Ozzy Osborne. Selain karena suaranya yang khas dan kemampuannya menulis lirik yang puitis. Album ini menjadi album terbaik Metal sepanjang zaman.

Tak hanya itu, untuk kali pertama Ronnie Dio memperkenalkan salam tiga jari. Dalam setiap konsernya, Ronnie Dio menggunakan gaya sapaan dengan gaya yang ia buat sendiri secara spontan. Yaitu dengan simbol tanduk dari jari tangannya.

Kepada media, Dio berkali-kali membantah bahwa simbol jarinya terkait dengan setan atau iblis. Ia mengatakan bahwa simbol jari tersebut ia dapat dari sang nenek yang berkebangsaan Italia. Menurutnya jari membentuk tanduk ini malah menjadi penangkal setan.

Pada 1982, konflik makin meningkat pada saat rekaman album Live Evil. Peran Ronnie Dio di band ini menjadi sangat dominan dan menonjol. Dan ini membuat Iommi sebagai pendiri band merasa tak nyaman. Usai album Live Evil, Iommi meminta Ronnie Dio dan drummer Vinnie Appice keluar dari band ini.

Ingin terus bersama sebagai sebuah band, Ronnie Dio dan Vinny Appice akhirnya membentuk Dio pada 1982. Mereka mengandengn gitaris Vivian Campbell dan Jimmy Bain pada bass.  Album debut mereka, Holy Diver, menampilkan single hit “Rainbow in the Dark” dan “Holy Diver”.

Sepanjang kariernya, band ini bongkar pasang personel dan hanya Ronnie Dio yang bertahan. Mereka merilis 10 album, dengan Master of the Moon menjadi album terakhir. Rekamannya pada 2004.

Pada Oktober 2006, para anggota Black Sabbath Tony Iommi, Geezer Butler, dan mantan drumer Black Sabbath Vinny Appice mengajak Ronnie Dio untuk tur keliling dunia. Mereka memilih nama Heaven & Hell karena Tony Iommi dan Geezer Butler ingin melepaskan bayang-bayang Ozzy Osbourne. Awalnya drummer Black Sabbath asli Bill Ward terlibat dalam proyek ini, tapi kemudian mengundurkan diri.

Pada 2007, Black Sabbath merekam tiga lagu baru untuk album kompilasi Black Sabbath: The Dio Years.

Pada 2008, band ini menyelesaikan 98 tur ke seluruh dunia. Album kompilasi laris manis sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan proyek berikutnya.

Saat itu kondisi Ronnie Dio sudah mulai sakit-sakitan karena usia. Meski ia juga membantu banyak proyek musisi rock seperti Roger Glover, Kerry Livgren, Pat Boone, Deep Purple, Tenacious D, Queensryche dan masih banyak lagi. Ronnie Dio juga mengumpulkan para musisi Metal untuk bergabung dalam proyek kemanusiaan Hear ‘n Aid yang hasil penjualannya albumnya untuk masyarakat Afrika yang kelaparan.

Pada 17 Januari 2007, Ronnie Dio masuk kedalam Rock Walk of Fame di Guitar Center di Sunset Boulevard, Hollywood.

Pada 25 Nopember 2009, istrinya Ronnie Dio, Wendy mengumumkan bahwa suaminya menderita kanker perut dan terpaksa menjalani perawatan di M.D. Anderson Cancer Center di Houston, Texas. Satu tahun kemudian, tepatnya 16 Mei 2010, pukul 7.45 am, Dewa Metal ini meninggal karena tak kuat dengan penyakit kanker perut akut.

Acara pemakaman berlangsung pada 30 Mei 2010 di The Hall of Liberty, Forest Lawn Hollywood Hills, Los Angeles. Aula tersebut penuh sesak, dengan para penggemar yang duduk di luar aula menyaksikan dari layar. Teman, keluarga, dan mantan serta rekan band dari Dio memberikan pidato. Di antaranya adalah Rudy Sarzo, Geoff Tate, John Payne, Glenn Hughes, Joey Belladonna, dan pemain kibor Heaven & Hell, Scott Warren.

Reporter: Fadila Aliah Hakim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Pilkada 2024, PDIP Kulon Progo Jaring Empat Nama Kadernya Maju Bacalon Bupati

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo sedang melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana, menyatakan bahwa penjaringan ini dilakukan melalui rapat kerja cabang yang diadakan serentak di 12 pengurus anak cabang (PAC). Salah satu agenda utama adalah penjaringan dari tingkat bawah untuk bakal calon bupati dan wakil bupati.
- Advertisement -

Baca berita yang ini