Romantisme Nabi Muhammad SAW dan Aisyah Putri Abu Bakar Shiddiq

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW merupakan sosok teladan bagi seluruh umat Islam. Tidak hanya soal keimanan, melainkan juga kepribadian beliau yang berhubungan dengan sesama manusia, termasuk sikap romantisnya terhadap Aisyah RA.

Dikisahkan suatu malam Rasulullah SAW berjalan pulang ke rumah dari masjid. Sesampainya di rumah, Aisyah rupanya sedang tertidur lelap. Beliau berupaya untuk tidak membuat istrinya terbangun. Dengan hati-hati Rasulullah membuka pintu rumah dan memutuskan untuk tidur di luar kamar agar tidak membangunkan sang istri.

Hingga menjelang subuh Aiyah tidak menjumpai Rasulullah tidur di sisinya, ia pun merasa khawatir. Dengan perasaan gelisah, Aisyah mencoba berjalan keluar. Ketika ia membuka pintu, Aisyah terbelalak kaget melihat Rasulullah yang tidur di depan pintu.

Ia kemudian membangunkan Rasulullah dan bertanya “Mengapa Nabi tidur di sini?” Rasulullah menjawab, “Aku pulang larut malam. Karena khawatir mengganggu tidurmu, aku tak tega mengetuk pintu. Itulah sebabnya aku tidur di depan pintu.”

Rasulullah juga tidak banyak protes terhadap istrinya. Sebuah riwayat menceritakan dari Aisyah RA, suatu hari masakan Aisyah terlalu asin. Namun, Rasulullah SAW tetap menyanjung makanan itu tanpa berkomentar apapun bahkan menghabiskan seluruh masakan tersebut.

Kemudian Aisyah mencicipi masakannya sendiri dan tersadar bahwa ternyata makanan yang ia sajikan terlampau asin hingga mungkin tidak bisa dimakan. Rasulullah menunjukan perilaku lemah lembutnya kepada sang istri dengan tidak pernah satu kali pun mencela sang istri.

Hal romantis lainnya adalah ketika Rasulullah biasa meletakkan kepalanya di pangkuan Aisyah dan membaca Al-Quran. Sebagaimana dikisahkan Aisyah dalam hadist:

“Nabi biasa bersandar di pangkuanku dan membaca Al-Quran ketika aku sedang haid.” (HR. Al-Bukhari)

Selain bersandar dipangkuan sang Istri, Rasulullah juga sering mencium Aisyah. Seperti yang diriwayatkan Aisyah RA:

“Bahwasanya Nabi Muhammad SAW pernah mencium sebagian istrinya lalu beliau pergi sholat dan tidak wudhu lagi.” (HR. Ahmad)

Sikap romantis Rasulullah kepada Aisyah selanjutnya adalah makan makanan bekas pasangan. Seperti disebutkan dalam sebuah hadist:

“Terkadang Rasulullah disuguhkan sebuah wadah (air) kepadanya, kemudian aku minum dari wadah itu saat aku dalam keadaan haid. Beliau akan menemukan tempat aku minum dari cangkir dan akan meletakkan bibirnya di tempat yang sama sehingga bibirnya menyentuh tempat bibirku. Terkadang aku mengambil tulang (yang ada sedikit dagingnya) kemudian memakan bagian darinya, lantas Rasulullah mengambilnya dan meletakkan mulutnya di bekas mulutku.” (HR. Ahmad).

Itulah beberapa kisah romantis Rasulullah SAW kepada sang istri, Aisyah RA.

Reporter: Sheila Permatasari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini