MATA INDONESIA, JAKARTA – Kapolri Pertama Indonesia, RS Soekanto bukan orang yang gila hormat, sehingga meski jenazahnya berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata namun dia memilih beristirahat panjang dalam satu lubang bersama istrinya Bua Hadjijah Lena Mokoginta, 25 Agustus 1993.
Dia tidak pedulikan penghargaan untuk jasa-jasanya selama menjadi Kapolri yaitu Satya Lencana hingga Bintang Mahaputera.
R.S Soekanto tak bergeming tetap memilih dimakamkan bersama jenazah istri tercintanya yang telah lebih dulu wafat pada 1 Maret 1986.
Keinginan tersebut sudah ditulis dalam surat wasiat yang dititipkan melalui keluarganya semasa Soekanto masih hidup.
Namun, suasana di TPU Tanah Kusir 25 Agustus 1993 itu tetap dipenuhi para pelayat yang merupakan petinggi dan mantan petinggi polisi.
Setidaknya rekan dan adik angkatan yang mengidolakannya seperti Awaloedin Djamin dan Hoegeng Iman Santoso, keduanya mantan Kapolri begitu khidmat melepas kepergian Soekanto di pemakaman sederhana untuk memberikan penghormatan terakhir.