Pulau Socotra Tempat Terasing dengan Hewan dan Tumbuhan Aneh

Baca Juga

MATA INDONESIA, – Socotra diambil dari bahasa Sansekerta, Sukhadhara Dvipa, yang berarti Pulau Kebahagiaan. Sekitar abad ke 10, ahli geografi Arab bernama Abu Muhammad Al-Hassan Al-Hamdani menyatakan bahwa pada masanya, penduduk Socotra mayoritas adalah pemeluk agama Kristen. Mereka kerap kali menjalani ritual sihir kuno.

Di tahun 1500-an, kapal Portugis berlabuh di pulau ini untuk menghentikan perdagangan Arab dari Laut Merah ke Samudera Hindia dan menghapuskan aturan-aturan Islam dalam perdagangan. Invasi tersebut ditentang oleh penduduk lokal. Lalu pada 1511, Pulau ini dikuasai oleh Kesultanan Mahra.

Jika dilihat dari Bahasa Arab, Socotra dari kata Suquthra memiliki arti kepulauan kecil. Luas pulau ini hanya 3.796 kilometer persegi dan berlokasi di selatan Jazirah Arab serta Timur dari Tanduk Afrika.

Tidak diperbolehkannya hotel, restoran, dan bangunan lain dibangun di Pulau Socotra merupakan salah satu tindakan yang dilakukan UNESCO untuk menjaga keaslian alam pulau. Pada Juli 2008 lalu, UNESCO memang telah mengakui Pulau Socotra sebagai situs warisan alam dunia. Oleh karenanya, UNESCO memberikan perlindungan lingkungan terhadap pulau ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DBD dan Leptospirosis Ancam Warga Jogja di Musim Hujan, Dinkes Tekankan Hal Ini

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang musim hujan yang tiba pada Oktober 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat agar waspada terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis. Hingga saat ini, sudah tercatat ratusan kasus DBD tersebar di hampir seluruh kelurahan di Jogja.
- Advertisement -

Baca berita yang ini