Proyek Chang’e-5 Moon, Perlambang Kekuatan Kaum Perempuan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA –  Zhou Chengyu merupakan seorang komandan luar angkasa Cina. Perempuan berusia 24 tahun itu viral di media sosial Cina atas prestasinya dalam memimpin program penjelajahan ke Bulan yang dinamakan Chang’e-5 Moon.

Sebagai komandan termuda di Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang, Zhou Chengyu disebut sebagai “Kakak” oleh teman kerjanya. Chang’e-5 Moon adalah misi pendaratan ke Bulan ketiga yang berhasil dijalankan China dalam tujuh tahun. Sebagai komandan, Chengyu bertanggung jawab dalam sistem konektor roket.

Zhou juga digambarkan media sebagai “kakak perempuan” yang bisa dijadikan panutan bagi remaja Cina. Astronot muda itu menjadi topik trending di Weibo semenjak media menyorotinya sebagai salah satu perempuan yang terlibat dalam keberhasilan peluncuran wahana satelit Chang’e-5 pada 23 November 2020.

Banyak netizen yang merayakan keberhasilan Chengyu dan menyebutnya sebagai kebanggaan negara. Beberapa orang bercanda dengan menanggapi bagaimana pencapaian mereka tertinggal jauh jika dibandingkan dengan Chengyu.

Namun, sorotan publik tak lantas mengubah sifat Chengyu. Menurut situs berita Duocai Guizhou Net, ia berulang kali menolak permintaan wawancara karena dia tidak ingin ketenaran yang ia alami itu menghalangi pekerjaannya.

Misi Chang’e-5 Moon bertujuan untuk mengumpulkan bebatuan dan tanah Bulan untuk membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang formasi Bulan.

Jika berhasil, maka misi itu akan menjadi yang pertama yang membawa sampel bulan kembali ke Bumi setelah 40 bulan lebih. Serta menjadikan Cina sebagai negara ketiga yang melakukan hal itu, menyusul Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Misi yang dijuluki “Space Dream” tersebut merupakan bagian dari upaya Beijing untuk menjadi negara adidaya luar angkasa. Presiden Xi Jinping menyebut misi ini sebagai satu langkah menuju peremajaan nasional.

Bagi Cina, penjelajahan luar angkasa dipandang sebagai cara untuk menampilkan kekuatan teknologinya yang sedang berkembang, serta untuk menunjukkan bahwa Cina memiliki kekuatan yang harus diperhitungkan di panggung dunia.

“Eksplorasi bulan adalah cerminan dari kekuatan nasional komprehensif suatu negara,” ujar Profesor Ouyang Ziyuan, salah satu ilmuwan terkemuka di Cina kepada surat kabar resmi Cina, People’s Daily, pada tahun 2006.

Nama misi  “Chang’e 5 Moon” diambil dari kisah Chang’e, seorang dewi bulan Cina yang meminum ramuan keabadian dan tanpa sengaja tidak meninggalkan setetes pun untuk suaminya. Akhirnya, Chang’e terbang ke Bulan supaya dia bisa tetap dekat dengan suaminya hingga akhir hayatnya.

Kisah ini diceritakan setiap tahun saat Festival Pertengahan Musim Gugur atau Festival Bulan Cina, sehingga orang-orang tidak dapat mendengar kata “Chang’e” tanpa membayangkan gambaran romantis tentang Dewi Bulan.

Berdasarkan kisah ini, misi “Chang’e-5 Moon” diibaratkan seperti memanggil sosok perempuan yang kuat. Dan foto-foto Zhou Chengyu yang masih berusia 24 tahun telah tersebar di seluruh media, menggambarkan  bagaimana dia bisa dijadikan panutan bagi pemuda Cina.

Cina berusaha menonjolkan sosok perempuan kuat di negaranya padahal urusan kepemimpinan di negara itu umumnya didominasi oleh pria.

Tetapi pada bulan November, surat kabar Global Times mengundang netizen untuk mengomentari pencapaian tahun ini yang diraih oleh wanita seperti ilmuwan medis Chen Wei, juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying, dan pejuang UFC Zhang Weili.

Tetapi, masih banyak orang di Cina yang merasa bahwa peran perempuan di negara tersebut masih diremehkan. Hal ini menjadi poin pembicaraan besar pada September, ketika sebuah drama TV yang menyoroti peran perempuan dalam pertarungan Covid-19 di Cina secara luas dipandang sebagai seksis.

 

Reporter: Muhammad Raja AP

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mahasiswa Telkom University Gelar Cendrawaku 2024: Perayaan Meriah Budaya Maluku dan Papua

BANDUNG — Ikatan Mahasiswa Maluku dan Papua (IMMAPA) Telkom University sukses menyelenggarakan Cendrawaku 2024, sebuah festival budaya yang memukau...
- Advertisement -

Baca berita yang ini