Pohon Ara, Tempat Buddha Mendapat Pencerahan

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DEHLI  – Bagi penganut agama Buddha, Pohon Ara punya sejarah tersendiri. Pohon yang di Indonesia sebutannya Pohon Beringin ini adalah tempat Sidharta ‘Buddha’ Gautama mendapatkan pencerahan.

Sejak ribuan tahun lalu, dari masa Kerajaan Asoka, Pohon Ara atau Pohon Beringin merupakan pohon tempat  pemujaan. Pohon yang memiliki 750 spesies ini muncul dalam berbagai hikayat dan cerita keagamaan, termasuk cerita raja-raja.

Lebih dari 2.000 tahun lalu, atas perintah dari Raja India, Asoka yang Agung, sejumlah pasukan memotong salah satu cabang pohon tempat Buddha bersemedi. Mereka kemudian membawa cabang pohon ini dalam sebuah pot emas yang tebal dan menyerahkannya kepada Raja Asoka.

Dia kemudian membawa batang pohon itu melewati pegunungan dan turun ke Sungai Gangga di Teluk Benggala.

Setelah itu, Raja Asoka menyerahkan pot ini kepada anak perempuannya yang kemudian membawa cabang pohon itu menaiki kapal dan berlayar menuju Sri Lanka. Ia menyerahkan pot ini kepada Raja Srilangka. Konon, Asoka sangat mencintai tanaman itu sampai-sampai dia menangis saat batang pohon itu pergi.

Pohon Ara Butuh Cahaya

Yang menarik, pohon ini tumbuh di tengah hutan dan membutuhkan cahaya untuk pertumbuhannya. Saat tumbuh, pohon ini akan menjuntaikan akar ke bawah, kemudian menjadi tebal dan berkayu.

Pohon ini biasanya menutupi pohon-pohon lainnya. Tak hanya itu, Ara juga bisa membunuh pohon-pohon di sekitarnya saat tumbuh membesar.

Ahli biologi, Alfred Russel Wallace mengatakan, Ara atau beringin adalah pohon-pohon paling luar biasa di hutan. Cara pohon tersebut mempertahankan diri menginsipirasinya saat dia mengembangkan teori evolusi alam.

Buah Ara
Buah Ara

Beringin tumbuh sangat besar karena akar yang mereka jatuhkan dari cabang bisa menyatu menjadi pilar yang kuat dan tebal seperti pohon oak Inggris. Batang ini kemudian mendukung cabang-cabang beringin yang besar, memungkinkannya untuk tumbuh lebih panjang dan menjuntaikan lebih banyak akar ke tanah.

Mitos Pohon Ara

Terlalu banyak mitos keberadaan pohon ini. Selain menjadi pohon keramat di zaman Asoka, Umat Buddha dan Zein sangat menghormati pohon ini.

Sekitar 1.500 tahun sebelumnya, keberadaan pohon ini juga muncul di mitos Peradaban Lembah Indus. Pohon Ara menjadi sumber kekuasaan dan tempat pemujaan dalam berbagai budaya di India. Pohon-pohon Ara muncul dalam banyak kisah, cerita rakyat serta ritual kesuburan.

Mitos ini berkembang hingga sekarang. Contohnya ada satu Pohon Beringin di daerah Uttar Pradesh yang kabarnya abadi. Selain itu, ada juga di Gujarat. Pohon Beringin ini kabarnya tumbuh dari ranting yang digunakan sebagai sikat gigi oleh Buddha. Pohon beringin ketiga diyakini muncul di Andhra Pradesh.

Pada 326 SM, Alexander Agung dan tentaranya, menjadi orang Eropa pertama yang terpesona dengan Pohon Ara ini.

Di Mesir, keberadaan Pohon Ara menjadi simbol kesuburan. Firaun malah dalam ritual keagamaanya menggunakan Buah Ara untuk dijadikan sesembahan dan makanan bagi roh-roh yang sedang menuju alam baka. Tidak hanya itu, kepercayaan Mesir menyebutkan ibu segala Dewa, yaitu Dewi Hathor muncul dari Pohon ini untuk menyambut roh orang meninggal.

Pohon Ara juga dipuji-puji Raja Sumeria, Urukagina. Bayangkan 5000 tahun lalu, raja ini menulis soal manfaat Buah Ara.

Raja Nebuchadnezzar II menanamnya di taman-taman bergantung Babylonia. Raja Sulaiman dari Israel memuji mereka lewat lagu. Peradaban Romawi serta Yunani Kuno menganggap Ara sebagai kiriman dari surga.

Sumber Makanan

Spesies pohon ini memproduksi buah Ara setiap tahunnya untuk memastikan agar dimakan oleh seranga-seranga.  Buah ara memberi makan pada banyak spesies satwa, jauh lebih banyak daripada buah-buah lain.

Ada lebih dari 1.200 spesies yang memakan ara, termasuk burung, kelelawar pemakan buah dan spesies primate. Ahli ekologi menyebut Pohon ini sebagai pilar utama sumber daya alam. Ara menjadi tanaman khas pertanian Mesir. Para petani kemudian melatih monyet-monyet untuk memanjat pohon dan memanen buahnya.

Pohon Ara juga sebagai lemari obat. Di wilayah tropis, ilmuwan menanam Pohon Ara supaya dapat mempercepat pertumbuhan hutan penampung hujan .

Reporter : Ade Amalia Choerunisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini