Petenis Dunia, Maria Sharapova Resmi Gantung Raket, Ini 7 Faktanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar mengejutkan datang dari Petenis dunia Maria Sharapova yang mengumumkan pengunduran diri dari dunia tenis, Rabu 26 Februari 2020 di sebuah kolom eksklusif untuk Vogue dan Vanity Fair.

Juara Grand Slam lima kali ini mundur karena berjuang dengan cedera. Penampilan olahragawan dengan bayaran tertinggi di dunia itu juga kurang meyakinkan sejak kembali dari larangan 15 bulan pada tahun 2017, setelah hasil tes positif menggunakan zat terlarang meldonium di Australia Terbuka 2016.

Sharapova yang tinggal di Florida, AS, menjadi bintang besar setelah kemenangannya di Wimbledon pada 2004, dalam usia 17 tahun. Dia menyampaikan pengunduran dirinya dalam sebuah artikel untuk majalah Vanity Fair.

Berikut ini beberapa fakta terkait Maria Sharapova yang putuskan mundur dari dunia tenis.

  1. Dapat gelar Grand Slam Pertama di usia muda

Maria Sharapova sendiri telah menggeluti olahraga tenis sejak usia belia. Dirinya diketahui mendapatkan raket pertama dari sang ayah pada usia 4 tahun. Sejak saat itu, wanita 32 tahun ini memilih berlatih secara otodidak sebelum mengkuti latihan di bawah asuhan Yri Yutkin.

Pelatih veteran asal Rusia ini juga mengungkapkan jika Sharapova memiliki talenta koordinasi tangan dan mata yang luar biasa. Ia pun mulai mengikuti ajang turnamen pada tahun 2000.

Bahkan, pada 2004 lalu, dirinya berhasil memenangkan gelar Grand Slam pertama di pentas Wimbledon pada usia 17 tahun. Karena hal ini pula nama Sharapova semakin dikenal publik. Ia pun menjadi petenis wanita muda ketiga yang berhasil membawa trofi Venus Rosewater Dish

  1. Raih lima gelar Grand Slam

Prestasi yang ditorehkan oleh petenis asal Rusia ini pun tak main-main. Ia mulai terjun pada turnamen profesional sejak tahun 2003. Berbagai prestasi gemilang pun berhasil ditorehkan oleh Sharapova.

Bahkan, dirinya berhasil meraih lima gelar Grand Slam, yaitu Wimbledon serta WTA Tour Championship pada 2004, Amerika Terbuka pada 2006, Australia Terbuka pada 2008, dan Prancis Terbuka pada 2012 dan 2014.

  1. Peringkat satu dunia

Kariernya yang cemerlang di dunia olahraga tenis pun membuat Maria Sharapove menjadi petenis peringkat satu dunia. Ia pun sempat mendapat peringkat satu dunia selama 21 pekan. Tentu saja hal ini cukup membanggakan bagi Sharapova. Dirinya juga pernah mendapatkan medali perak pada Olimpiade London 2012.

Berhasil mendapatkan peringkat satu dunia tentu saja angka kemenangan yang diraihnya tak main-main. Sharapova berhasil mencatatkan kemenangan sebanyak 645 kali dan kalah sebanyak 171 kali.

  1. Kerap tampil modis

Sebagai atlet tenis wanita, Sharapova juga dikenal karena penampilannya yang cukup modis. Bahkan, saat pertandingan di Amerika Terbuka pada 2006 penampilan Maria Sharapova berhasil curi perhatian.

Dirinya tampil dengan kostum berwarna hitam dan memiliki model seperti gaun malam. Tak hanya itu saja, kostum yang terinspirasi dari artis Audrey Hepburn ini juga dihiasi dengan kristal cantik pada bagian kerahnya.

  1. Lebarkan karier di dunia bisnis

Meski sukses berkarier di dunia olahraga. Akan tetapi Maria Sharapova juga mencoba peruntungan di dunia bisnis. Ia pun diketahui mengeluarkan permen bernama Sugarpova bersama rekannya Jeff Rubin.

Permen Sugarpova sendiri didefinisikan sebagai permen kelas atas. Menurutnya permen ini memmiliki arti yang menyenangkan, modis serta terdapat sisi manis dari sang petenis cantik tersebut.

  1. Dikenal sebagai atlet wanita berpenghasilan tertinggi

Nama Maria Sharapova memang langsung melejit setelah dirinya berhasil mendapatkan Grand Slam di usia 17 tahun. Bahkan, dirinya pernah ditetapkan sebagai atlet wanita berpenghasilan tertinggi selama 11 tahun berturut-turut oleh majalah Forbes.

Kekayaan dari Sharapova sendiri diketahui dari sponsor brand olahraga ternama. Bahkan, dirinya juga dikenal sebagai atlet yang paling menjual di dunia.

  1. Tersandung kasus dopping

Tak hanya prestasi saja yang menjadi teman perjalanan kariernya, akan tetapi Sharapova juga sempat tersandung kasus dopping pada 2016 lalu. Dirinya diketahui gagal melewati tes dopping menjelang Australia Terbuka pada 2016.

Ia juga diketahui positif mengonsumsi meldonium sejak 2006. Akibatnya, Sharapova sempat dijatuji sanksi dilarang tampil selama 15 bulan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini