Pernah Menentang Kematian, Violet Jessop Lolos 3 Kali dalam Kecelakaan Maut Kapal Tenggelam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Violet Jessop bisa dikatakan manusia paling beruntung di dunia karena terhitung sudah tiga kali ia lolos dari kecelakaan maut. Namun, banyak yang belum tahu kalau lolos dari kematian merupakan keinginannya sejak remaja.

Wanita asal Argentina tersebut sejak remaja sudah menjadi tulang punggung keluarga. Ia berkerja sebagai pramugari kapal pesiar menggantikan ibunya yang sakit sehingga mau tidak mau harus meninggalkan sekolahnya.

Selain harus menjadi anak yang baik, ia juga harus mampu menjadi kakak yang baik juga untuk memenuhi kebutuhan adik-adiknya. Meskipun gaji menjadi pramugari sangat minim saat itu.

Tahun 1910 ia diterima bekerja sebagai karyawan di White Star Line. Saat itu ia langsung berlayar di kapal terbesar bernama Olimpiade.

Setahun kemudian tepatnya pada tanggal 20 September 1911 kapal terbesar itu bertabrakkan dengan kapal perang Inggris bernama HMS Hawke. Dari kecelakaan tersebut beruntungnya Violet selamat dan tidak mengalami luka apapun.

Kejadian tenggelamnya kapal Olimpiade tidak membuatnya putus semangat menjadi pramugari. Beberapa bulan setelahnya ia bergabung dengan awak kapal RMS Titanic.

Nama Titanic sudah tidak asing lagi di seluruh dunia, kapal terbesar dengan kemewahan yang melimpah itu menjadi kapal termahal pada masanya. Empat hari pelayaran, tanggal 10 April 1912 kejadian tidak terduga menimpa kapal mewah tersebut, yaitu menabrak gunung es di Atlantik Utara.

Setelah menabrak, dua jam kemudian kapal tersebut tenggelam, tercatat 1503 orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Namun tidak bagi Violet, lagi-lagi ia selamat atas peristiwa mengerikan itu.

Masih belum kapok dengan kejadian dua kapal sebelumnya, beberapa tahun setelahnya Violet bergabung di Red Star Line Belgenland. Ia berlayar di kapal khusus merawat para tentara Inggris yang luka karena saat itu sedang berlangsung perang dunia pertama tahun 1915. Violet ditempatkan menjadi perawat rumah keliling.

Kecelakaan yang ketiga kalinya mungkin tidak pernah terpikirkan oleh Violet, sebab pada tanggal 21 November 1916 kapal tersebut menabrak tambang milik Jerman. Hanya butuh waktu 57 menit saja kapal tersebut sudah berada di tengah laut.

Namun kali ini nasib Violet tidak seberuntung kejadian sebelumnya karena saat mencoba menyelamatkan diri kepalanya terkena baling-baling kapal sehingga harus melakukan pengobatan dan perawatan. Beruntungnya ia selamat meski cedera pada bagian kepalanya.

Tiga kali mengalami kecelakaan, pada masa remaja ternyata ia pernah menentang kematian. Ia tidak percaya dengan yang namanya kematian. Sebelum tiga kali mengalami kecelakaan luar biasa, ia juga pernah divonis sakit TBC, tetapi bisa sembuh.

Namun jika Tuhan telah berkuasa, maka tidak ada yang tahu kapan kematian datang menjemput. Tahun 1971 diusianya yang 84 tahun Violet meninggal dunia karena serangan jantung. (Anita Rahim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini