Novelis Sidney Sheldon Awalnya dari Penulis Naskah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA– Sidney Sheldon, sebuah nama yang terkenal dalam dunia soap opera. Ia dijuluki sebagai “The Master of Storyteller” oleh para penggemarnya. Karya-karya hebat yang dituainya, mampu membuatnya terkenal sampai ke seluruh dunia.

Sheldon dikenal sebagai seorang pengarang hebat dari Amerika sejak tahun 1930-an. Selain sebagai penulis drama broadway, teater yang terkenal di Amerika, ia juga telah mengukir karir dan dikenal sebagai penulis naskah televisi dan novelis yang laris.

Pria ini terlahir dengan nama Sidney Schechel pada 11 Februari tahun 1917 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Dibesarkan oleh orang tua bernama Ascher “Otto” Schecter dan Natalie Marcus. Ia lahir bukan dari keluarga yang berkecimpung di dunia tulis menulis, bahkan ayahnya pun bekerja sebagai manager di toko perhiasan.

Namun, sejak kecil ia sudah tertarik pada dunia tulis menulis. Saat menginjak usia 10 tahun, ia menjual puisi ciptaannya sendiri dengan harga 10 dolar AS yang sekarang jika dirupiahkan setara dengan Rp 140.320. Angka yang lumayan besar pada saat itu, bahkan dihasilkan dari kemampuannya sendiri.

Semasa bersekolah, ia makin tertarik dengan dunia kepenulisan. Setelah ia menyelesaikan pendidikannya di SMA East High School, ia melanjutkannya ke Universitas Northwestern dengan keinginan orang tuanya. Namun, setelah 6 bulan menjalankan pendidikannya, Sheldon memutuskan untuk berhenti dan membantu perekonomian keluarganya.

Kemudian ia mencoba peruntungan dengan menulis naskahnya di Hollywod. 4 tahun kemudian ia berhasil menjual naskahnya yang berisi skenario film dengan judul “South of Panama” di tahun 1941 dengan harga 250 Dolar AS. 25 kali lipat dari upah yang ia dapatkan ketika menjual puisi pertamanya ketika ia masih berumur 10 tahun.

Ia mulai aktif di dunia kepenulisan. Ia pernah juga aktif dalam menulis sebuah drama musikal di teater terkenal Amerika Serikat Broadway. Kepiawaiannya itu terus membawanya pada kesuksesan. Di tempat istimewa Hoolywood, skenarionya pernah meraih penghargaan sebagai Academy Award kategori Skenario Asli Terbaik di tahun 1947.

Sheldon selalu berhasil mengambil kesempatan yang ada. Otaknya tak berhenti berputar untuk terus melahirkan dan menumbuhkan potensi dalam dirinya. Saat televisi mengalami masa kejayaan, Sheldon memanfaatkannya dengan memproduksi sebuah program televisi dengan naskah yang dibuatnya.

Mulai dari tahun 1962 hingga 1979 ia eksis dalam memproduksi dan menulis untuk program televisi yang dibuatnya. Beberapa diantaranya seperi, The Patty Duke, I Dream of Jannie, Nancy, dan Hart to Hart.

Sheldon selalu merasa bangga atas apa yang ditulisnya. Di tahun 1969, ia memasuki dunia kepenulisan dengan bentuk buku genre novel, walaupun baru memulainya ketika berusia 52 tahun. Tetapi justru di usianya itu mampu melahirkan cerita yang mencengangkan dan membuat pembaca kebingungan dengan wujud asli penulis. Ceritanya yang banyak mengisahkan tentang perempuan, tak sedikit yang mengira kalau penulisnya pun perempuan.

Kisah yang diceritakan dari bukunya itu mampu membawa pembaca pada perjalanan alur cerita yang sangat cepat namun juga memancing rasa penasaran. Banyak penggemar yang menyukai bukunya karena sebagai ‘selingan segar’ ketika bosan dengan bacaan berat.

Buku-buku Sheldon dapat dikategorikan sebagai buku dewasa karena alur ceritanya yang kebanyakan mengisahkan tentang sebuah kehidupan seorang perempuan hebat dan kuat sebagai tokoh utama, mengandung intrik kriminal dengan akhir mengejutkan. Terkadang juga dibumbui dengan kisah percintaan yang berakhir sebatas ‘hubungan ranjang’.

Ia selalu berusaha untuk mengisahkan setiap cerita yang berdasarkan pengalaman di dunia nyata. Kisahnya harus benar-benar ‘hidup’ di hati pembaca. Bahkan ketika ia menulis sebuah novel yang menceritakan tentang sebuah tempat, ia sudah lebih dulu datang ke tempat itu. Serta jika ia menceritakan sebuah makanan, ia harus sudah lebih dulu merasakannya.

Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 89 tahun pada awal tahun 2007. Sebab penyakit radang paru-paru (Pneumonia) yang dideritanya.

Karya novelnya yang terkenal dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang masih dibaca hingga kini seperti, If Tomorrow Comes (Bila Esok Tiba), Nothing Lasts Forever (Tiada Yang Abadi), The Sands of Time (Butir-Butir Waktu), Are You Afraid of The Dark (Apakah Kau Takut Gelap), dan karya terakhirnya tahun 2007 The Other Side of Me (Memoar).

Reporter : Irania Zulia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini