MATA INDONESIA, JAKARTA – Seperti orang sukses lainnya, di masa senjanya Nono Anwar Makarim lebih banyak dihabiskan untuk kegiatan sosial.
Di usia 53 tahun dia mendirikan dua yayasan yang berkaitan dengan lingkungan hidup yaitu Yayasan Bambu Indonesia dan Yayasan Biodiversitas Indonesia.
Yayasan Bambu Indonesia adalah sebuah gerakan untuk melestarikan bambu yang saat nenek moyang kita sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Yayasan itu membudidayakan tanaman bambu yang sering dipergunakan masyarakat Indonesia dahulu kala.
Sementara Yayasan Biodiversitas Indonesia atau Kehati membentuk anak muda dengan pemahaman untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
Kehati bertindak sebagai katalisator untuk menemukan cara-cara inovatif dalam mengelola dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan.
Berbagai bentuk kerjasama terus dijalin dengan lembaga-lembaga yang dapat mendukung visi organisasi seperti lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah daerah, asosiasi profesi, komunitas bisnis maupun media massa.