Mengungkap Kehadiran Sekte Penyembah Iblis di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penganut sekte penyembah iblis sebenarnya sudah ada dan berkembang di Eropa pada abad pertengahan. Sekte itu disebut sebagai kelompok sesat yang menentang ajaran agam Kristen. Di awal kemunculannya, sekte ini disebut sebagai sekte paganis.

Para kaum penyembah iblis ini sering diberitakan di media–media Amerika Serikat pada 1950-an karena banyak masyarakat yang mengaku sebagai mantan penganut satanisme pada saat itu.

Kejadian yang sempat mengegerkan para pemimpin agama ini ternyata secara diam–diam sudah merambat sampai ke seluruh dunia. Bahkan di Afrika, sekte penyembah iblis muncul sebagai agama voodoo yang melakukan praktek sihir dalam ajarannya.

Di Indonesia aliran satanisme ternyata juga sudah dikibarkan ke beberapa daerah. Kabarnya, sebuah gedung yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, adalah tempat berkumpulanya para penganut aliran satanisme.

Gedung itu dinamakan Rumah Gurita oleh warga setempat. Konon selain dijadikan tempat ritual aliran sesat, banyak juga kejadian–kejadian horor yang sering terjadi di daerah setempat.

Penganut aliran sesat ini juga diikuti dengan kemunculan Lia Eden yang mengaku sebagai pembawa ajaran agama baru.

Penyebaran paham satanisme di Indonesia tidak sama persis dengan penerapan satanisme di Eropa dan Amerika. Di Indonesia sekte aliran sesat ini menghalalkan perilaku yang kontras dengan norma kemanusiaan. Seperti kemunculan Satria Piningit Weteng Buwono di Jakarta yang menghalalkan seks bebas bagi para pengikutnya.

Reporter: Viery Andhika Ramadian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sebanyak 404 Atlet Dari 9 Negara Asia Ikuti Kejuaraan Panahan GBAC 2024

Mata Indonesia, Yogyakarta - Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Zainul Bahar, S.H., M.Si. membuka secara resmi Kejuaraan Panahan Gladi Barebow Asia Championship (GBAC) Tahun 2024 dalam rangka memperebutkan piala Danrem 072/Pamungkas bertempat di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Jumat (17/05/2024)
- Advertisement -

Baca berita yang ini