Mengenang Donna Summer Ikoniknya Musik Disko Tahun 70 an

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Bagi yang pernah hidup dan merasakan aura diskotik di era 70 dan 80 an, nama Donna Summer identik dengan musik jojing.

Lagu-lagunya di tahun 70an seperti Love to Love You Baby, I Feel Love, Last Dance, Bad Girls dan On the Radio membuat ia mendapat julukan  ‘Queen of Disco’.

Musiknya identik dengan gaya disco pada zaman itu. “Donna Summer itu ikonik. Karena dia otentik dalam performer, gaya, dan peloporannya.” kata Jillian Hervey, seorang pengamat musik dari Lion Babe. “Suaranya mengubah musik. Kebebasan berekspresinya menginsipirasi banyak penyanyi wanita.”

Tapi tanpa melebih-lebihkan, Donna Summer sangat menginspirasi. Bahkan setelah kematiannya. Orang-orang seperti Beyonce juga masih membicarakan musiknya. Ia malah meremake lagu Love Unkind milik Summer untuk lagunya sendiri.

”Ia punya kekuatan sendiri. Gaya feminin dan centilnya yang membuatku terobsesi. Dan aku mau lagu seperti itu di rekamanku.” kata Jessie Ware, penyanyi dan penulis lagu.

Luke Howard, pemilik klub Horde Meat juga merasakan hal yang sama. ”Lagu I Feel Love adalah lagu dansa terbaik dan berpengaruh.” katanya.

Kesuksesan Summer memuncak di tahun 1970an secara komersil. Namun kemudian turun setelahnya. Hal ini karena perlawanan dari orang kulit putih yang tidak suka ada orang kulit hitam dengan latar penyanyi seperti Summer. Pada 12 Juli 1979, sekelompok orang membakar berbagai album Summber di Los Angeles.

Tetap saja Summer bersinar. Ia masih bisa mengeluarkan berbagai lagu hits. Salah satunya She Works Hard for the Money (1983) dan This Time I Know It’s Real (1989).

10 tahun setelah kematiannya, banyak DJ-Producers yang antre agar bisa membuat remix dari albumnya. Hal ini menarik karena ritme musik Summer layak untuk musik disko.

Salah satunya lagu I’m a Rainbow: Recovered and Recoloured. Sejumlah DJ merasa musik lagu ini membuat mereka berdebar-debar karena dentuman bassnya. Belum lagi liriknya yang sangat memberi semangat.

Sayang, rekaman lagu ini sempat hilang. DJ Pete Bellotte menuding bahwa ini gara-gara produser label Summer waktu itu, David Geffen.

“Aku nggak ngerti kenapa David Geffen mengontraknya (Summer). Padahal Geffen nggak suka musik disko.” katanya. “Dia luar biasa, tapi Geffen adalah orang yang salah untuk Summer.”

David Geffen selama ini adalah produser band-band rock dan heavy metal.

Queen of Disco

Waktu itu penulis dan podcaster Ira Madison membuat pertanyaan kepada pendengarnya untuk mengenal musik Donna Summer. Ira mengatakan kalau musik Summer sebenarnya adalah perpaduan Rock dan RnB. Ira memberikan contoh lagu Love Is in Control (Finger on the Triggerl (1982). Kebetulan produsernya adalah Quincy Jones yang selama ini menjadi produser penyanyi Michael Jackson.

“Mudah untuk mengelompokkan seniman kulit hitam ke dalam satu genre. Walau nggak seberpengaruh lagu diskonya, Summer tetap penting dalam memperlihatkan skalanya sebagai seniman.”

Musik Summer jauh lebih luas dari musik masa kejayaannya. Menurut Ira ”Musik dansa pernah dan masih masuk ke dalam genre disko.”

Ira mengatakan musik disko Donna Summer sebenarnya membawa perubahan dengan menjadikan lagu-lagu disko masuk tangga lagu Billboard atau top ten di berbagai negara.

Sebelum menjadi ratu disko, penyanyi kelahiran Boston 31 Desember 1948 merupakan penyanyi gospel. Ia terbiasa dengan musik soul di gereja bersama teman-teman dan keluarganya.

Ia sempat sekolah musik sebelum memutuskan pindah ke New Hork di tahun 1967. Ia juga pindah ke Munich Jerman. Suaranya yang tinggi membuat Donna Summer laku menjadi backing vokal sejumlah band. Di Munich ia bertemu dengan DJ Paul Bellotte dan Giorgio Moroder. Mereka kemudian berkolaborasi. Summer menulis lirik dan kedua DJ ini menjadi peramu musiknya.

”Menurutku, ia penyanyi terhebat yang pernah bekerja denganku,” ujar Bellote.

Saking berbakatnya, rata-rata lagu milik Summer hanya sekali rekaman.  ”Ia punya power. Kejernihan, dan kemampuan untuk menyanyikan not tanpa vibrato, ” katanya.

Bellote memuji lagu Summer dengan Barbra Streisand berjudul ‘No More Tears (Enough is Enough)’ adalah lagu yang sangat melodramatis.

Summer memang punya bakat untuk mengubah rekaman biasa menjadi emas. Contohnya lagu I Feel Love’. Ia memberi masukan kepada dua komposernya itu dengan gaya futuristik merupakan gaya yang masih baru waktu itu. “Dia bisa aja nyanyi dengan suara biasanya, tapi dia langsung menggunakan head voice.” kata Bellotte.

“Karena itu lagunya terasa sangat magis. Dia merubah bunyi elektronik dari beat lagunya, dia seperti melayang.”

Summer kemudian mengubah wajah musik dunia ketika merilis lagu disko yang berjudul “Love to Love You Baby” pada 1975. Dalam sekejap lagu tersebut menjadi lagu wajib di lantai disko. Dan dunia pun penuh dengan pecinta Donna Summer.

Ratu Disko ini malah menjadi simbol musik pop pada zamannya. Pemilik nama lengkap Donna Adrian Gaines ini pun mendapat tempat terhormat dalam sejarah musik dunia.

Tak hanya bermusik, perempuan keturunan Afrika-Amerika itu pernah mendapat penghargaan Oscar dan Grammy Awards untuk lakonnya dalam film musikal “Last Dance The Movie” dan “Thank God It`s Friday”.

Dengan segala prestasi dan pendapatan yang diperoleh, segala sesuatu tampaknya berjalan mulus bagi Summer. Namun, kenyataannya tak seperti itu. Ketika seluruh dunia menari dengan iringan musiknya, Summer malah depresi karena merasa dirinya tak berharga. Ia bahkan beberapa kali berpikir untuk menghabisi hidupnya dengan bunuh diri.

Summer meninggal pada 17 Mei 2012. The Associated Press melaporkan bahwa ia meninggal di pagi hari di rumahnya di Key West, Florida pada usia 63 setelah pertempuran dengan kanker paru-paru. Donna Summer telah menerima 5 Grammy Award.

Penulis Lagu

Summer juga pernah menunjukkan kebolehannya menulis lagu seperti penyanyi lain. Sejak dia mendapat kredit atas co-writer di lagu ‘Love you to Love You Baby’, ia mulai menulis lebih banyak.

Bersama dua komposernya itu ia mengeluarkan lagu-lagu yang jadi hits. Bahkan di albumnya, Bad Girls, Summber berani menulis beberapa lagunya sendiri tanpa bantuan. Salah satunya ‘Dim All the Lights’ yang masuk ke dalam tangga lagu no 2 di Billboard Hot 100 waktu itu. Padahal lagu ini awalnya ditulis untuk Rod Stewart.

Inspirasi menulis lagunya datang dari berbagai hal. Ia menulis lagu tentang imajinasinya mengenai hidup pekerja seks. Lalu, ide ini menjadi cover albumnya. Nggak terlalu provokatif untuk saat itu, karena penempatannya yang kreatif.

Namun tetap saja, banyak kalangan mengecam suara Summer yang terlalu sensual. Masalah seks dan sensualitas juga pernah dialami Madonna. Beberapa lagu Summer dan Madonna juga sempat dilarang di berbagai negara.

Summer juga menceritakan kisah hidup orang lain di lagunya, ‘She Works Hard for the Money’. Ia membuat lagu ini karena melihat pembantu yang tertidur di kamar mandi restoran karena kelelahan. Sampai sekarang, lagu ini masih menjadi lagu para wanita yang mencari nafkah.

Sebagai penulis lirik, ada saatnya Summer merasa stuck. Ia pun mulai jarang rekaman. Namun Paul Bellote tidak yakin dengan hal ini. Menurut Bellotte, Sunmer ini korban kesalahan manajemen. Walau dia punya pretasi mengisi soundtrack film, entah kenapa dia tidak menerima pekerjaan seperti itu.

Sudah 10 tahun sejak kematiannya, lagunya masih saja terdengar di berbagai klub malam dan lantai dansa. Sehingga gelar Queen of Disco hingga sekarang masih disematkan ke Donna Summer.

Penulis: Deandra Alika Hefandia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini