MATA INDONESIA, JAKARTA – Perang dingin Cina dan Amerika Serikat membuat dunia ketar ketir. Gara-gara kehadiran Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Cina marah besar terhadap Amerika Serikat. Mereka pun menyiapkan persenjataan dan melakukan latihan perang bersiap-siap mengempur Taiwan. Semua pihak terkaget-kaget. Banyak yang khawatir, Cina mengikuti jejak Rusia yang menginvasi Ukraina.
Saat ini selama lima tahun terakhir, dominasi Cina memang luar biasa. Terutama di bidang perekonomian. Tak ada yang bisa mengalahkan Cina. Amerika dan negara-negara Eropa pun harus mengakui kehebatan Cina. Padahal saat dunia terbelah menjadi dua blok, Cina meski negaranya besar namun tak pernah dipandang sebelah mata.
Ini semua karena perekonomian Cina yang melesat selama sepuluh tahun terakhir ini.
Apalagi dalam kondisi sekarang saat resesi ekonomi melanda nyaris semua negara di dunia. Kondisi ekonomi Cina dibawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping masih tetap kuat. Meski sempat mengalami berbagai masalah mulai dari serangan pandemi Covid-19 hingga perang dagang dengan Amerika Serikat.
Keberhasilan ini menjadikan Cina sebagai kekuatan ekonomi global baru yang sulit untuk ditandingi. Bahkan menurut laporan Bloomberg Economics, tidak ada negara lain yang dapat meniru Cina dalam memperkuat perekonomiannya.
Salah satu yang menjadi pendorong utama keberhasilan ekonomi Tiongkok adalah jaringan pabriknya yang sangat luas. Hampir tidak ada satu pun teknologi terkini yang terlewatkan. Mulai dari inovasi peralatan canggih, manufaktur cerdas, telekomunikasi, transportasi darat, laut maupun udara, hingga inovasi luar angkasa.
Selain dominasinya dalam bidang perdagangan, Cina juga telah menjadi pemain utama dalam arus investasi global selama bertahun-tahun. Sejak tahun 2015 hingga 2017, Cina menjadi penerima investasi masuk terbesar kedua dan menjadi sumber investasi langsung asing keluar terbesar kedua di dunia.
Penulis: Intan Nadhira Safitri