MATA INDONESIA, JAKARTA – Selain militer dan politik, Prabowo Subianto juga menggeluti dunia bisnis. Dia cukup sukses dalam perannya sebagai pengusaha.
Lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951 masa kecil Prabowo sebagai putra ekonom Soemitro Djodjohadikoesoemo, banyak dihabiskan di luar negeri bersama kedua orang tuanya. Minatnya pada dunia militer terinspirasi dari pamannya, Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam pertempuran Lengkong.
Setelah lulus dari Akademi Militer Mageang pada tahun 1974, ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya menanjak pesat setelah menjabat menjadi Wakil Komando Detasemen Penanggulangan Teror di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983.
Saat menjabat Komandan Jendral pada korps tersebut, ia mempin operasi pembebasan sandera di Mapenduma. Ketika Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis, saat itu ayah mertuanya, Presiden Soeharto mundur dari jabatannya pada Mei 1998.
Setelah diberhentikan dari dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di beberapa negara Eropa. Sekembalinya ke Indonesia, ia menekuni dunia bisnis mengikuti jejak adiknya Hasyim Djodjohadikusumo yang merupakan konglomerat.
Prabowo memiliki dan memimpin 27 perusahaan di Indonesia dan di luar negeri. Dia adalah Presiden dan CEO PT Tidar Kerinci Agung yang bergerak dalam bidang produksi minyak kelapa sawit. Lalu PT Nusantara Energy yang bergerak dalam bidang migas, pertambangan, pertanian, kehutanan dan pulp serta PT Jaladri Nusantara yang bergerak di bidang perikanan.
Awal karier Prabowo dimulai dengan membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur. Ia membeli Kiani Kertas menggunakan pinjaman senilai 1,8 triliun Rupiah dari Bank Mandiri. Setelah itu mengganti namanya menjadi Kertas Nusantara. Kelompok perusahaan Nusantara Group yang dimiliki Prabowo juga menguasai 27 perusahaan di dalam dan luar negeri.
Pada 2009, total asset Prabowo mencapai Rp1,579 triliun. Kekayaannya ini berlipat 160 kali lebih besar dari yang dilaporkan pada tahun 2003 yang hanya sebesar Rp10,153 miliar.
Selain jadi pengusaha, saat ini Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia periode 2020-2024.
Reporter: Fatahilah Aji Putera