Mengenal Nurul Qomar, Pelawak Senior yang Ditahan karena Pemalsuan Ijazah

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nurul Qomar, pelawak kondang senior yang satu ini dulu kerap menghiasi layar kaca televisi Indonesia. Ia begitu terkenal sebagai pentolan grup lawak Empat Sekawan bersama Derry, Eman dan Ginanjar di era 90-an.

Lama tak muncul di publik, Qomar pun dikabarkan akan menjadi seorang rektor di Universitas Muhadi Setiabudhi (Umus) Brebes, Jawa Tengah. Sebuah capaian yang tinggi bagi seorang akademisi, apalagi seorang pelawak seperti Qomar.

Tapi, ternyata langkah Qomar menjadi rektor terjegal. Ia terjerat kasus dugaan pemalsuan ijazah S-2 dan S-3 yang akan digunakannya untuk mencalonkan diri sebagai rektor Umus.

Qomar pun akhirnya ditahan oleh kepolisian. Ia dijemput paksa pada Senin 24 Juni 2019 setelah beberapa kali mangkir dari panggilan polisi untuk diperiksa.

Sosok Qomar juga dikenal sebagai seorang politisi. Ia menjadi anggota DPR RI dua periode pada 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Demokrat. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Cirebon pada Pilkada 2013 lalu, berpasangan dengan Drs. H Subhan dari Gerindra.

Lahir di Jakarta, 19 Maret 1960, Qomar lahir dari keluarga religius. Ayahnya bergelar Kiai, bernama KH Achmad Yusri, sedang ibunya adalah Hj Choridah.

Ia begitu terkenal saat acara komedi Lika Liku Laki Laki menghiasi layar kaca Indonesia. Qomar ditempa sebagai pelawak besar di Tomtam Grup, sebelum mengibarkan namanya bersama Empat Sekawan.

Nurul Qomar juga pernah memainkan beberapa sinetron lainnya seperti Asmara Banyak Canda, Penghuni Surga, Para Pencari Tuhan, serta Samson dan Dahlia. Ia juga terlibat dalam film Sajadah Ka’bah tahun 2011.

Selamat menikmati suasana di balik jeruji besi, Qomar.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini