MATA INDONESIA, JAKARTA-Gunung Tampomas yang terletak di Kabupaten Sumedang, memiliki sejuta sejarah dan mitos didalamnya. Gunung dengan tinggi puncak 1684 mdpl, Gunung Tampomas sering kali dieksplor oleh para pendaki gunung.
Kentalnya sejarah dan mitos membuat Gunung Tampomas lekat dengan hal mistis, hal tersebut membuat tidak sedikit pendaki yang kerap diteror oleh penunggu Gunung Tampomas.
Menurut chanel youtube horor ‘Skay dankel’ menyebutkan beberapa sejarah dan mitos yang dipercayai oleh masyarakat sekitar.
Selain memiliki keindahan alam yang asri, Gunung Tampomas sering dikaitkan dengan sejarah kejayaan Pajajaran di tanah sunda, khususnyaa di tanah Sumedang serta ada beberapa mitos yang tersimpan rapih didalamnya.
Menurut sejarah orang yang pertama kali menapaki kawasan Gunung Tampomas adalah Prabu Sokawayana putra dari Prabu Guru Haji Putih, adik kandung dari Prabu Tajimalela.
Meskipun penjelajahan Prabu Sokawayana belum diketahui waktunya, namun banyak ahli sejarah yang menyepakati hal ini. Dulu Prabu Sokawayana diperintah ayahnya untuk menjelajahi Gunung Tampomas dalam rangka memperluas pemukiman.
Sejak dahulu Gunung Tampomas dipercaya memiliki kekuatan mistis yang sangat kuat, banyak yang menjadikannya tempat bertapa dan berziarah. Gunung Tampomas memiliki beberapa situs yang disaratkan akan sejarah berkuasanya Pajajaran di tanah sunda.
Situs-situs itu diantaranya telapak kaki Prabu Siliwangi, makam kerabat dari Prabu Siliwangi dan batu tidur yang konon menjadi tempat peristirahatan Prabu Siliwangi.
Kekuatan mistis yang dimiliki Gunung Tampomas kerap sering meneror para pendaki, seperti yang dirasakan Maman, Rudi dan Lisna seorang pendaki asal Banten dalam chanel youtube Dimas Dome menceritakan bahwa mereka melihat di jalur pendakian ada iring-iringan kereta kencana yang diiringi musik gamelan.
Mereka semua merasakan dan melihatnya, manum hanya sekejap dan mereka melanjutkan pendakiannya.
Setiap gunung memang memiliki kisah mistis dan mitos yang berbeda, disini semua orang cukup menghargai dan mentoletansi apa yang masyarakat setempat percayai, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
Reporter: Nining Melani