Lewat Opera, Tangan Dingin Harry Roesli Jadikan Dani Java Jive dan Titi DJ Seorang Bintang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Salah satu karya fenomenal Harry Roesli yang merupakan kritik terhadap pemerintah orde baru saat itu melalui Musik Opera Ken Arok pada 1975. Apalagi sejak dia berkuliah di Institut Tehnologi Bandung (ITB) juga sering melancarkan protes kepada pemerintah Orde Baru yang mulai membuka pintu lebar-lebar untuk budaya barat.

Menurut penuturan sahabatnya, Harry Pochang, meski dialog dalam opera tersebut diganti dengan lagu namun merupakan kritik yang berani.

“Liriknya penuh rasa protes yang berani pada saat itu,” begitu Pochang mengenang sang jenius musik Indonesia.

Meski tidak ada aktor yang bermain di Ken Arok pertama, namun pertunjukan pementasan di Gedung Merdeka, Bandung itu menarik perhatian masyarakat setempat.

Pochang menilainya pertunjukan itu sukses besar dan melambungkan nama Harry Roesli sehingga dia mulai dikenal luas dengan ciri musiknya tersendiri.

Bahkan untuk memuaskan rasa penasaran masyarakat opera itu dipentaskan ulang empat bulan kemudian tepatnya 2 Agustus 1975 di Balai Sidang Jakarta.

Pertunjukkan yang disebut Harry Roesli sebagai Wayang Orang Kontemporer tersebut semakin digemari dan dipentaskan di mana-mana hingga saat dipentaskan di Semarang, Januari 1976, Rock Opera Ken Arok itu dihentikan aparat yang berwajib. Alasannya naskah pertunjukan terlambat tiba di meja pemberi izin.

Bukan Harry Roesli kalau tak bandel. Dia tak mau pusing soal pencekalan itu. Kang Harry bisa main musik di mana saja, bisa di kafe dengan penonton lebih-kurang seratus orang, apalagi di lapangan terbuka dengan penonton ribuan.

Harry Roesli ingin mengulang kesuksesan itu pada 1989 dengan membuat opera dengan nama yang sama Ken Arok II dengan tokoh utama Dani vokalis Java Jive.

Pertunjukkan yang dipentaskan di Eldorado Bandung tersebut sebelumnya sempat mendapat protes dari Setiawan Djodi sebagai penyandang dana yang tidak setuju dengan penunjukkan Dani sebagai pemeran Ken Arok.

Namun, Harry tetap mempertahankan Dani dengan mengajukan argumen yang logis dan terbukti seperti penuturan Istri Harry, Kania Perdani Handiman yang menyebut Ken Arok II di Eldorado paling besar bahkan lebih modern dari yang pertama.

“Gua mau sosok yang cerdas, dan dikasih lagu rock dan teatertikal,” ujar Harry yang ditirukan Dani saat berbicang dengan Mata Indonesia.

Dani bercerita mengenai dirinya bisa ikut dalam rock opera tersebut dan bisa menjadi Ken Arok berdampingan dengan Titi DJ yang berperan menjadi Ken Dedes. Semuanya itu berjalan biasa saja, mas Harry Roesli saat itu tidak menggelar audisi.

Dirinya ditawarkan ikut bergabung di operanya saat itu, ketika ia sedang ngmpul dan menyanyikan lagu scorpion wind of change. “Saya pada saat itu suka mengwali dengan siulannya, dan mas Harry selalu becandain saya,” katanya.

Dari situ dirinya mengajak bermain ke studionya dan latihan untuk opera Ken Arok bersama di jalan Jakarta. Saat itu ia dipertemukan dengan orang-orang teater seperti payung hitam. belajar akting dan bagaimana mendalami peran seorang Ken Arok.

“Untungnya saya suka latihan seni peran dan memang memiliki cita-cita sebagai seorang model bukan penyanyi,” ujar Dani.

Pertunjukan Ken Arok Dua ini menuai kesuksesan, namun bagi seorang Harry Roesli itu biasa saja, dan malah membuat dirinya tertantang membuat yang lebih dari ini. Nah, ini yang membedakan dengan musisi lainnya, yang tidak pernah membanggakan hasil karyanya, sehingga kejeniusannya tidak terekspose.

Banyak pengalaman menarik saat dirinya ikut dalam opera Rock Ken Arok. terutama mengenai komposisi musik yang sangat menyulitkan dirinya. karena jika melihat lagu yang dimainkan itu ketukannya dahsyat, jarang bisa diikuti dan dimengerti.

“Kita biasa Pop dengan irama 4/4, ini mas Harry itu 5/6 atau 7/8, susah itu,” katanya.

Dan satu lagi, ketika menjadi seorang sutradara, dirinya membebaskan kepada pemainnya untuk impovisasi, namun tidak keluar dari cerita yang sebelumnya garis besarnya diceritakan oleh mas Harry.

“Dia sangat memberikan ruang kreativitas kepada siapapun, dan memudahkan pemain agar enjoy,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini