MATA INDONESIA, JAKARTA – Di mata Harry Pochang, Harry Roesli adalah musisi yang lengkap. Pochang menyebut lelaki bernama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin itu sebagai “peramu musik yang sangat bagus.” Pochang juga menjulukinya sebagai pelopor musik indie di Indonesia.
Menurut dia, sahabatnya itu sangat piawai memadukan berbagai jenis genre musik yang mempengaruhinya mulai dari The Beatles, The Rolling Stone hingga Frank Zappa.
Maka musiknya, menurut Pochang, sangat maju di zamannya saat Indonesia ‘dikuasai’ musik pop mendayu-dayu saat itu.
Tetapi tentu saja musik yang dihasilkannya diakui Pochang yang bermain musik dengan Harry sejak SMP, sudah disadari tidak akan laku di pasaran.
Maka, ketika tiba-tiba saja Harry Roesli memutuskan membuat album, Pochang mengungkapkan Harry tidak menawarkannya kepada label musik.
Dia dan bandnya Harry Roesli Gang saat itu hanya meminjam fasilitas rekaman Musica Studio dan merekam album pertamanya, Philosophy Gang.
Lalu, album itu diproduksi di Singapura dan selesai begitu saja tanpa ada keinginan dari anggota band untuk memonetasikannya.
Harry Pochang pun menyebut album tersebut merupakan musik indie pertama di Indonesia karena Harry Roesli tidak pernah menyerahkan produksi musiknya kepada label musik.