Kosmodrom Baikonur, Bandar Antariksa Tertua di Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, BAIKONUR – Menjadi bandar antariksa pertama di dunia, Kosmodrom Baikonur terletak di dekat Tyuratam, berjarak sekitar 2.600 km dari tenggara ibu kota Rusia (Moskow) dan 1.300 km dari dua kota utama Kazakhstan (Nur-Sultan dan Almaty).

Kosmodrom Baikonur adalah bandar antariksa yang didirikan oleh Uni Soviet di sebidang tanah di gurun datar tanpa pepohonan, seluas 7.000 km persegi dengan kompleks landasan peluncuran dan hangar.

Seperti diketahui, sejak tahun 1920, Uni Soviet memang telah bereksperimen dengan roket. Pasca Perang dunia II, Soviet memperoleh teknologi roket V-2 milik Jerman yang secara signifikan meningkatkan program roket di Soviet.

Kemudian, Soviet berupaya mencari lokasi yang cocok untuk membuat landasan peluncur yang dapat digunakan untuk melakukan uji coba terhadap roketnya. Tibalah mereka di gurun datar dekat Tyuratam.

Mengenai pemilihan tempatnya, Kosmodrom Baikonur memang sengaja didirikan di wilayah terpencil karena harus berada jauh dari pemukiman penduduk guna mempermudah pengoperasian. Di samping itu, wilayah tersebut juga sangat luas dan dekat dengan ekuator.

Lokasi tersebut juga dekat dengan sungai Syr Darya, sungai dengan debit air yang besar. Hal ini sangat baik, karena Syr Darya dapat menjadi media pendingin saat peluncuran wahana karena memiliki waktu kering yang lama.

Lokasinya yang dekat dengan jalur kereta turut menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi pendirian. Karena kereta dapat mempermudah pengangkutan segala logistik serta peralatan lain dalam pembangunan kosmodrom.

Iklim di sana sangat ekstrem. Sering terjadi badai debu, ketika musim panas maka suhu akan meningkat hingga 50C, dan ketika musim dingin akan terjadi badai es dengan suhu -30C.

Melihat potensi wilayah tersebut, akhirnya Soviet sepakat untuk mendirikan bandar antariksa di sana dan membuat satu set landasan peluncuran, termasuk pula kawah buatan terbesar di bumi, yakni lubang sepanjang 20 meter dengan lebar 100 meter dan memiliki kedalaman 45 meter.

Kawah buatan tersebut berfungsi untuk menahan kobaran api dan asap dari roket saat peluncuran.

Baikonur menjadi bandar antariksa paling rahasia. Soviet tidak ingin Baikonur terdeteksi oleh lawannya, yang tak lain adalah Amerika Serikat. Oleh karenanya Soviet meminjam nama kota lain untuk menamai kota tersebut, dan lahirlah Baikonur.

Stephen Walker, penulis buku Beyond: Astonishing Story of the First Human to Leave Our Planet and Journey into Space, mengatakan bahwa Soviet selalu menjaga situs rudal dan teknologi yang mereka miliki. Soviet takut jika Amerika akan mendapatkan teknologi tersebut

Baikonur menjadi tempat terakhir para astronot sebelum meninggalkan bumi. Dan menjadi tempat pertama para astronot saat mereka mendarat di bumi.

Pasca Jatuhnya Uni Soviet

Setelah kejatuhan Soviet pada Desember 1991, Kosmodrom Baikonur berada di bawah pengawasan Rusia.

Tiga tahun kemudian, Rusia menandatangani perjanjian dengan Kazakhstan untuk menyewakan Kosmodrom Baikonur. Penyewaan tersebut biayanya sekitar 7 miliar rubel, (Rp 15,8 triliun), per tahun.

Banyak turis yang berdatangan ke Baikonur untuk menonton peluncuran roket, utamanya adalah menonton misi berawak ke International Space Station (ISS). Para turis ini harus dipandu oleh operator tur yang bersetifikat agar dapat memiliki izin masuk.

Di dalam kosmodrom, terdapat hanggar yang runtuh bersebelahan dengan pondok minimalis tempat para astronot, termasuk Yuri Gagarin tidur sebelum mereka pergi ke luar angkasa.

Baikonur menjadi peninggalan Soviet yang sempurna. Gianluca Pardelli, Direktur Soviet Tours, yang tak lain adalah sebuah agen yang mengkhususkan diri dalam perjalanan ke bekas wilayah Uni Soviet, mengatakan bahwa tur khas ke Baikonur mencakup kunjungan ke fasilitas peluncuran hingga ke landasan tempat pertama kali Yuri pergi ke luar angkasa.

Ia menambahkan, sisi menarik Baikonur ada pada sejarah dan budayanya. Di sana ada artefak, benda, dan potongan-potongan aneh.

Dan untuk mencapai Baikonur, para turis harus melakukan penerbangan ke salah satu kota utama Kazakhstan (Astana atau Almat). Kemudian penerbangan domestik ke kota pos Kyzylorda. Setelah itu baru perjalanan darat menggunakan kereta lambat selama empat jam.

Di sana, turis dapat berpartisipasi dalam perayaan peluncuran roket menyaksikan peluncuran roket Soyuz Rusia saat meluncur di gerbong khusus dari hanggar ke landasan peluncuran, dan berpartisipasi dalam upacara pelepasan para astronot sebelum mereka pergi ke ruang angkasa.

Nasib Baikonur 

Meski telah memiliki bandar antariksanya sendiri, yakni Vostochny Cosmodrome, Rusia masih optimis tentang kelanjutan operasi Baikonur.

Berdirinya Vostochny Cosmodrome juga tidak akan menimbulkan penurunan aktivitas di Kosmodrom Baikonur.

Kosmodrom Baikonur menjadi sebuah sejarah hidup untuk mengenang Soviet. Kosmodrom Baikonur selalu menjadi bagian dari sejarah pendirian badan antariksa terbesar di dunia.

Bagaimana pun, enam puluh tahun lalu, Kosmodrom Baikonur menjadi bandar antariksa yang menerbangkan Yuri Gagarin, manusia pertama yang terbang ke luar angkasa menggunakan Vostok 1.

Dua tahun setelahnya, Komodrom Baikonur juga menerbangkan Valentina Tereshkova, wanita pertama yang terbang ke luar angkasa.

Tidak akan ada yang dapat menyangkal Kosmodrom Baikonur. Hingga kini, ia akan tetap menjadi pangkalan antariksa utama dunia.

BBC/Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini