Karena Bosan Insinyur Rusia Malah Ciptakan Tetris

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA –  Jutaan orang di seluruh dunia tak asing lagi dengan Tetris. Permainan sederhana yang menyusun balok balok geometris itu menjadi gim paling terlaris di seluruh dunia.

Bayangkan saja menurut situs informasi IGN pada 2019, Tetris sudah dimainkan lebih dari 500 juta orang.  Cara mainnya memang mudah. Apalagi grafisnya sederhana. Aturannya jelas: memutar kepingan puzzle yang jatuh dengan cepat di layar komputer atau consol untuk mengisi ruang kosong di bawahnya sehingga tercipta garis yang penuh–lalu menghilang. Begitu berulang tanpa akhir.

Tetris, game yang amat populer dan bikin kecanduan banyak orang telah melanda dunia pada era 1980-1990-an. Permainan itu terus memikat pemainnya hingga kini. Tak seperti produk-produk yang dikembangkan pada era video games pada umumnya, tetris tampil tanpa embel- embel: tanpa gambar yang indah, karakter yang bisa diingat, dan narasi.

Permainan ini pertama kali dibuat oleh Alexey Pajitnov, insinyur yang bekerja di Dorodnitsyn Computing Centre di Soviet Academy of Sciences, sebuah pusat penelitian dan perkembangan di Moskow bentukan pemerintah Sovyet.

Di tempat itu, ia diharuskan bekerja menggunakan komputer jenis Elektronika 60. Karena merasa bosan ia mulai berpikir untuk menciptakan game teka teki lewat komputer kunonya tersebut. Dan benar saja, dirinya berhasil menciptakan permainan sederhana dengan  menggunakan program Turbo Pascal.

Pajitnov terinspirasi oleh sebuah game Pentominoes, yakni bentuk-bentuk kayu yang berbeda membentuk lima persegi yang sama digabung dalam sebuah kotak. Pajitnov membayang kan bentuk-bentuk itu jatuh dari atas masuk ke sebuah gelas dengan pemain mengendalikan bentuk-bentuknya dan mengarahkannya ke tempat yang pas. Ia mengadaptasi bentuk- bentuk itu menjadi masing-masing empat persegi dan memprogram gameitu saat waktu luangnya. Ia menyebutnya tetris. Nama kombinasi kata latin tetra (empat), untuk empat persegi pada tiap keping puzzle, dan tennis, game favorit Pajitnov.

Saat ia membagi game itu pada teman-temannya, ternyata membuat mereka memainkannya dan terus memainkannya dan memainkannya.

Awalnya, para pemain menggandakan dan membagi tetris pada floppy disk. Setelah itu penyebarannya sangat cepat dan game ini berpindah tangan ke seluruh penjuru Moskow.

Pajitnov pun mencoba mengirimkan game ini pada seorang teman di Hungaria. Oleh temannya, game itu malah dipamerkan di komputer peraga sebuah pameran perangkat lunak di Institut Teknologi Hungaria. Game itu menarik perhatian Robert Stein, pemilik Andromeda Software Ltd dari Inggris yang mengunjungi pameran itu.

Tetris memesona Stein. Ia mencari Pajitnov di Moskow, tapi nasib gameitu jatuh ke tangan sebuah agensi Soviet yang baru, Elektronorgtechnica (Elorg), yang dibentuk untuk menaungi distribusi perangkat lunak buatan Soviet. Elorg mengeluarkan lisensi game itu untuk Stein, yang kemudian memberi lisensi pada distributor di AS dan Inggris.

Spectrum HoloByte and Mirrorsoft Ltd. The New York Times melaporkan pada 1988, Tetris adalah perangkat lunak pertama yang diciptakan Uni Soviet yang dijual di AS!

Selain Stein, seorang pengusaha Belanda Henk Rogers yang saat itu bekerja untuk Nitendo juga menyukai permainan ini. Ia pun mencoba membeli lisensi game ini untuk digabungkan dalam formula Game Boy.

Henk Rogers mencoba meyakinkan Minoru Arakawa, bos dari Nitendo untuk membeli lisensi game ini. Usai disetujui, ia langsung menemui Alexey Pajitnov dan Nikoli Belikov (direktur Erlog, pusat pengembangan teknologi Uni Soviet) untuk mengembangkan Tetris.

Benar saja, setelah diambil alih Nintendo, Tetris mampu bersaing di pasar internasional dibawah naungan Game Boy.  Penjualan pertama di Amerika Serikat mencapai 1 juta buah dan mengalami peningkatan tiga tahun setelahnya yaitu sebanyak 3 juta buah. Hebatnya lagi, orang di seluruh dunia mulai mengenal Tetris dan berbondong bondong untuk membelinya. Sejak saat itu permainan balok geometris tersebut terjual lebih dari 64 juta buah.

Seiring jalanya waktu, kini Tetris sudah bisa dimainkan  di Xbox One dan Playstation 4 dengan nama Tetris Ultimate yang bekerjasama dengan Ubisoft dan Tetris Company. Bahkan bisa ditemui juga di ponsel ponsel gaming dengan grafik yang lebih modern. Tidak sampai disitu, permainan sederhana itu sekarang mengalami transformasi yang begitu cepat dengan berdaptasi bersama Battle Royale, salah satu genre gim paling populer saat ini. Bukan hanya itu, karya milik Alexey Pajitnov itu kini juga bergabung dengan non-Nes yang tersedia di Switch Online.

Reporter : R Al Redho Radja S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambil Tunggu Juknis Program Makan Gratis untuk Pelajar, Pemkab Bantul Kucurkan Dana Rp50 M

DPRD dan Pemkab Bantul tengah mengantisipasi kemungkinan penggunaan APBD Kabupaten Bantul untuk mendukung program nasional makan bergizi gratis yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini