Kabar Gembira! Kucing Terkecil Dunia Lahir di Taman Margasatwa Porfell

Baca Juga

MATA INDONESIA, CORNWALL – Kabar gembira datang dari Taman dan suaka margasatwa Porfell di Cornwall, Inggris. Pihak pengelola mengumumkan kelahiran dua anak kucing jenis Prionailurus rubiginosus alias kucing totol.

Seorang petugas Porfell mengatakan, ukuran kucing ini saat lahir tak lebih besar dari bayi tikus yang baru lahir. Bobotnya sekitar 60 sampai 77 gram dan memiliki bulu seperti barisan bintik-bintik hitam. Ketika dewasa, kucing ini akan memiliki panjang tubuh di kisaran 35 sampai 45 sentimeter.

Dua bayi kucing tersebut kini telah berusia 2 bulan dan mulai belajar mengenali lingkungan tempat tinggalnya.

Sejauh ini, pihak Porfell belum mengetahui jenis kelamin bayi kucing mini itu karena induknya selalu mengawasi mereka.

Sebelumnya pihak Taman margasatwa Porfell mendapat hibah sepasang kucing totol pada 2019. Sepengetahuan mereka, kedua kucing itu adalah 2 dari 40 kucing P. rubiginosus yang tinggal di penangkaram di seluruh dunia. Karena alasan itu pula, pihak Porfell bersedia merawat sepasang kucing langka itu.

Selama dalam perawatan, sepasang kucing terkecil di dunia itu ternyata kawin dan pada awal 2020 mereka melahirkan dua anak kucing.

Nah bicara soal asal-usulnya, spesies ini sebenarnya cukup sulit ditangkap di alam liar karena ukurannya yang kecil dan mereka cenderung keluar di malam hari.

Melansir IFL Science, kucing jenis ini endemik di hutan India dan Sri Lanka. Sayangnya, populasi liar P. rubiginosus terus berkurang karena hilangnya habitat.

Kendati beberapa orang pernah melihat mereka di pemukiman, para ahli meyakini mereka tidak mendiami daerah tersebut dan kemungkinan hanya lewat.

Kucing berwarna karat ini juga berada di bawah ancaman perburuan liar. Mereka diburu untuk dijadikan makanan dan kulit mereka diambil. IUCN pun telah menetapkan spesies ini ke dalam daftar hampir terancam punah.

Kucing totol ini memliki penglihatan enam kali lebih baik dari manusia. Kemampuan melihatnya digunakan untuk melacak mangsa seperti hewan pengerat, burung, kadal, katak, dan serangga.

Dengan ukurannya yang kecil, binatang ini dapat melesat dengan cepat di bawah semak-semak untuk menangkap mangsa.

Mereka juga pendaki profesional dan telah didokumentasikan dapat melarikan diri ke pohon ketika predator yang lebih besar mendekat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

SEMA PTKIN Se-Indonesia Tolak Wacana Pilkada Dipilih oleh DPRD

Mata Indonesia, Yogyakarta - SEMA PTKIN (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang merupakan Aliansi Mahsiswa dari berbagai kampus Islam Negeri seperti UIN, IAIN, STAIN dan STAI secara tegas menolak wacana yang menyarankan agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 19 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini