MATA INDONESIA, JAKARTA– Cara manusia sampai pada pengetahuan tentang hal-hal surgawi hampir tak kalah indah daripada sifat dari hal-hal itu sendiri – Johannes Kepler.
Johannes Kepler adalah tokoh penting dalam revolusi ilmiah, astronom, matematikawan dan astrolog. Keplar sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia menjadi sangat terkenal di bidang optik dan astronomi. Kecerdasan Kepler sangat memukau dan juga memiliki kepribadian yang gigih.
Johannes Kepler lahir pada 27 Desember 1571 di Weil der Stadt, sebuah kota kecil di pinggiran Hutan Hitam Jerman. Orang tua Kepler bernama Heinrich Kepler dan Katharina Guldenmann. Ayah dari Kepler ini merupakan seorang tentara bayaran dan meninggalkan keluarganya, ketika Kepler masih berusia lima tahun. Sementara ibunya merupakan seorang herbalis dan tabib, yang mencoba menggunakan ilmu gaib untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Meskipun keluarganya miskin, beasiswa dari para bangsawan lokal membuat Johannes mendapatkan pendidikan yang baik. Ia menempuh pendidikan di Universitas of Tübingen, sesuai niatnya untuk menjadi rohaniwan Lutheran. Tetapi, kejeniusannya di bidang matematika mendapat pengakuan. Pada tahun 1594, ketika seorang guru matematika di SMU Lutheran di Graz, Austria, meninggal dunia, Kepler menggantikannya. Sewaktu berada di sana, ia menerbitkan karya besarnya yang pertama, Cosmographic Mystery (Misteri Kosmografis). Dalam bukunya itu dianggap sebagian ilmuwan keliru.
Walaupun, seperti itu hasil karya Johannes Kepler itu membuktikan kemampuan matematikanya. Ketika banyak ahli yang menolak teorinya, seorang astronom terkenal, Tycho Brahe terkesan dengan tulisannya Kepler dan mengundangnya untuk menjadi asisten di observatoriumnya di Praha.
Johannes Kepler bergabung dengan Tycho Brahe pada Januari tahun 1600, tetapi tahun berikutnya Tycho Brahe meninggal dunia. Sepeninggal Brahe, Kepler ditugaskan meneliti orbit Mars. Ia bisa leluasa karena Kepler telah memiliki akses data yang diperlukan untuk meneliti gerakan planet secara ilmiah.
Kepler sempat dituduh meracuni Tycho Brahe. Beberapa ilmuwan kemudian menggali kuburan Brahe dan kaget saat menemukan kandungan merkuri pada jenazah Brahe. Tetapi ketika makam Brahe digali lagi pada 2010, tes tersebut menunjukkan kandungan merkuri dalam tubuhnya tak cukup tinggi untuk membunuhnya. Akhirnya, nama Kepler dibersihkan dari tuduhan membunuh Brahe.
Tycho Brahe merupakan astronom hebat yang melakukan penelitian langit sebelum ditemukannya teleskop. Johannes Kepler percaya bahwa hasil observasi Tycho jika dianalisa secara matematis akan menghasilkan teori gerakan planet dengan benar. Namun, ia kecewa setelah mengetahui bahwa teori Tycho, ataupun teori astronom klasik lainnya, hanya menggambarkan orbit planet berbentuk bulat. Padahal faktanya orbit planet tidak bulat, melainkan berbentuk sedikit elips.
Pada tahun 1610, Kepler bekerja sama denga Gelileo Galilei dan bahkan menerbitkan pengamatan teleskopnya sendiri di satelit, mengorbitkan sebagai planet. Tahun 1611, Kepler mendesain teleskopnya sendiri untuk observasi astronomi dan memberikan nama teleskop Keplerian.
Sepuluh tahun kemudian, Kepler menetapkan asas ketiga gerakan planet. Secara matematis asas itu menetapkan waktu yang diperlukan planet untuk mengorbit mengelilingi matahari dengan jarak rata-rata planet itu dari matahari. Asas ini dipublikasikan dalam buku Harmonice Mundi tahun 1619.
Terlepas dari relokasi paksaan, Kepler menerbitkan Epitome Astronomiae pada tahun 1621. Ini adalah karyanya yang paling berpengaruh dan membahas semua astronomi heliosentris secara sistematis. Kemudian ia melanjutkan untuk menghasilkan Tabel Rudolphine yang telah dibayangkan Tycho sejak lama. Ini termasuk perhitungan menggunakan logaritma, yang ia kembangkan dan menyediakan tabel abadi untuk menghitung posisi planet, tanggal masa lalu atau masa depan. Kepler menggunakan tabel tersebut untuk memprediksi pasangan transit Merkurius dan Venus di Matahari, meskipun ia tak langsung menyaksikan peristiwa tersebut.
Kepler meninggal sebelum mengamati transit Merkurius dan Venus, yang ia tunggu-tunggu. Dia meninggal pada 15 November 1630 di Regensburg, Jerman. Tragisnya ia meninggal pada saat dalam perjalanan dari rumahnya di Sagan untuk menagih hutang.
Selama bertahun-tahun hukum Kepler dianggap skeptis. Namun, beberapa ahli menguji teorinya dan mulai sepakat dengannya.
Terdapat tiga hukum Kepler antara lain:
- Hukum I Kepler: Pada hukum persamaannya, Kepler menjelaskan tentang bentuk lingkaran orbit planet. Bunyi hukum ini sebagai berikut, “Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.”
- Hukum II Kepler. Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit planet. Yang berbunyi, “Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama.” Garis AM akan menyapu lurus hingga garis BM, luasnya sama dengan daerah yang disapu garis Cm hingga DM. Jika tAB = tCD. Hukum kedua ini juga menjelaskan bahwa dititik A dan B planet harus lebih cepat dibanding saat dititik C dan D.
- Hukum III Kepler. Pada hukum ketiganya Kepler menjelaskan tentang periode revolusi planet. Periode revolusi planet ini dikaitkan dengan jari-jari orbit rata-ratanya. Memiliki bunyi, “Kuadrat periode planet mengitari matahari sebanding dengan pangkat tiga rata-rata planet dari matahari.” Hubungan di atas dapat dirumuskan secara matematis.
Reporter: Azizah Putri Octavina