Jatuh Bangun Bee Gess, dari Musik Pop ke Disko

Baca Juga

MATA INDONESIA, SYDNEY – Tak ada yang meragukan kemampuan Bee Gees. Bagi generasi x dan Y yang lahir tahun 60 – 70 an, nama band ini cukup populer di telinga. Apalagi lagu-lagunya mudah dihafal dan dinyanyikan ulang di tempat-tempat karoeke.

Ciri khas band ini adalah nyanyian dengan harmoni tiga bagian. Vokal utama vibrato Robin  Gibb.  Falsetto R&B Barry Gibb yang menjadi suara khas mereka selama masa jaya musik-musik disko di tahun 70 an. Dan kejernihan suara Maurice Gibb yang bisa memadukan kedua suara dari kedua saudaranya itu.

Ketiga bersaudara ini lahir di Isle of Man dari orang tua warga Inggris. Gibb bersaudara tinggal di Chorlton, Manchester , Inggris hingga akhir 1950-an. Di sana, pada tahun 1955, mereka membentuk grup skiffle /rock and roll the Rattlesnakes . Keluarga tersebut kemudian pindah ke Redcliffe di Moreton Bay Region, Queensland Australia.

Band ini terbentuk tahun 1958 karena prakarsa tiga bersaudara Barry Gibb, Robin Gibb, dan Maurice Gibb. Bakat menyanyi Gibb bersaudara ini memang sudah terlihat sejak kecil.

Bee Gees di masa muda, Maurice Gibb (kiri) dan si kembar Robin dan Maurice Gibb
Bee Gees di masa muda, Maurice Gibb (kiri) dan si kembar Robin dan Maurice Gibb

Barry dan dua adik kembarnya Maurice dan Robin sudah mulai menyanyi untuk publik di bawah arahan ayah mereka Hugh Gibb, seorang pemimpin band dan penyayi. Mereka awalnya bernyanyi dengan membawakan lagu-lagu Everly Brothers. Kadang, lagu karangan Barry diselipkan dalam pentas mereka.

Bill Gates

Di tahun 1958, keluarga Gibb pindah ke Redcliffe di Queensland, Australia. Di sanalah Gibb bersaudara yang saat itu masih remaja mulai mencari uang saku dengan tampil di panggung-panggung dan membentuk band.

Secara keseluruhan, mereka telah tiga kali mengganti nama band. Pertama, mereka menamakan bandnya dengan nama the Rattlesnakes. Kedua, menggantinya band dengan nama Wee Johnny Hayes & the Bluecats. Dan ketiga, menggantinya secara permanen menjadi Bee Gees.

Penggantian nama band yang ketiga, bukan atas kehendak mereka, melainkan kehendak Bill Gates. Hal tersebut bermula ketika Gibb bersaudara tampil di Brisbane’s Speedway Circuit. Dan di sana, penampilan mereka disaksikan oleh Bill Goode, yang tak lain adalah Promotor Sirkuit Balap.

Dari sinilah Goode memperkenalkan mereka kepada Bill Gates, yang kala itu bekerja sebagai DJ di radio. Gates akhirnya menyebut band Gibb bersaudara sebagai Bee Gees.

Asal-usul penamaan Bee Gees ini diambil dari gabungan inisial nama depan Gates (B) dan nama belakang Goode (G). Akhirnya, nama tersebut menjadi nama permanen band Gibb bersaudara.

Di tahun 1960, Bee Gees sudah mulai tampil dalam berbagai acara televisi. Bahkan selama beberapa tahun berikutnya, mereka juga tampil secara reguler di panggung resor-resor yang ada di pesisir Queensland.

Barry yang memiliki bakat menciptakan lagu juga berhasil menarik perhatian Col Joye, penyanyi Australia, yang membantu Bee Gees mendapatkan mendapatkan kontrak dari Festival Records di tahun 1963. Setiap tahunnya, mereka rutin merilis dua hingga tiga single, di sini Barry juga rutin menciptakan lagu untuk beberapa artis Australia.

Di tahun 1965, mereka berhasil membuat sebuah lagu hit kecil-kecilan berjudul “Wine and Women”. Keberhasilan tersebut berlanjut dengan album mini mereka yang pertama berjudul “The Bee Gees Sing and Play 14 Barry Gibb Songs”.

Tahun berikutnya, Hugh Gibb, ayah dari Gibb bersaudara mengirimkan pita demo ke Brian Epstein, seorang Direktur NEMS (toko rekaman dan promotor musik Britania) sekaligus manajer band kondang The Beatles.

Pita demo tersebut kemudian diserahkan kepada Robert Stigwood. Ketika, Stigwood yang sekaligus managing director NEMS (manajemen The Beatles-red) menerima demo tape Bee Gees dari Australia, ia menunjukkan pada Paul Mc Cartney, basis The Beatles. “Cepat kontrak mereka, kelompok ini hebat,” ujarnya.

The Beatles

Dan firasat Stigwood benar. Ia akhirnya menjadi orang penting yang ikut membangun kebesaran kelompok legendaris ini, yang eksis sampai hampir 40 tahun. Kemudian, meledaklah lagu-lagu hit Bee Gees seperti To Love Somebody, I Started A Joke, Words, Don’t Forget To Remember, To Love SomebodyHolidayMassachusetts, Words, dan This Is Where I Came In.

Dalam hikayat, Bee Gees selalu dianggap membayangi kebesaran The Beatles. Tapi hubungan kedua band ini sangat erat. Bee Gees selalu memakai peralatan musik yang dipakai juga Beatles, saat mereka tur lokal mereka. Bahkan, Maurice pada ulang tahunnya ke-21, mendapat  hadiah kamera film dari Ringo, gitar  Rickenbecker 12 senar dari George Harrison, dan gitar akustik Gibson Monarch dari John Lennon. Maurice pun mendapat kado amplifier Vox dan  speaker Vox kusus untuk bas dari Paul Mc Cartney. Tiga bersaudara ini bahkan membintangi film Sgt. Pepper Lonenly Heart Club Band, yang notabene dibintangi The Beatles.

Seperti halnya band-band besar, tak urung mereka juga berselisih. Tak hanya itu, hubungan saudara pun sempat putus. Robin Gibb memutuskan keluar dari band ini di tahun 1969 karena berbeda pendapat dengan sang kakak Barry.

Namun dua tahun kemudian Robin pun menyesal keluar dari Bee Gees. Akhirnya mereka reuni. Namun sayangnya album yang mereka produksi malah jeblok.

Atas saran Barry, band ini pindah ke Miami, Florida di tahun 1975.  Atas saran dari Eric Clapton mereka mulai membuat lagu-lagu balada dan menciptakan lagu-lagu disko yang lebih ritmis.

Akhirnya, lagu baru mereka yang berjudul “Jive Talkin” berhasil menjadi single nomor satu di Amerika Serikat, begitupun dengan lagu “Nights on Broadway” yang menempati urutan ke-7.

Bee Gees juga membuat album berjudul “Main Course” yang berhasil masuk ke dalam tangga lagu R&B. Album lainnya adalah “Children of the World” yang berhasil membawa Bee Gees pada kemasyhuran yang belum pernah mereka capai di Amerika Serikat.

Meski begitu, musik-musik barunya sudah tidak lagi popular di kalangan penggemar di tahun 1960-an lantaran warna musik Bee Gess telah berubah sepenuhnya menjadi R&B dan disko.

Bee Gees juga menerima usulan Stigwood untuk berpartisipasi dalam rekaman album soundtrack Saturday Night Fever. Siapa sangka, album ini menjadi titik balik karier mereka karena dampak budaya dari film dan sountracknya sangat berhasil mengguncangkan seluruh dunia.

Kesuksesan film tersebut, membuat sountrack Saturday Night Fever berhasil memecahkan sejumlah rekor dunia musik rekaman, Album tersebut menjadi album soundtrack terlaris di dunia dan berhasil menjual lebih dari 40 juta kopi,

Di tahun 1979, Bee Gees membuat lagu hit berima country berjudul “Rest Your Love On Me”. Namun di akhir tahun ini, kepopuleran musik disko menurun secara drastis karena adanya kebencian terhadap musik disko. Parahnya lagi, stasiun-stasiun radio di Amerika Serikat mulai mempromosikan “Akhir Pekan Bebas Bee Gees”.

Berupaya keras bertahan di kondisi yang demikian, akhirnya Bee Gees kembali dapat membuat satu lagu yang berhasil masuk di urutan Top 10 pada tahun 1989.

Barry

Pada 12 Januari 2003, Maurice meninggal dunia di usia 53 tahun akibat serangan jantung saat operasi penyumbatan usus. Ia juga mengidap gangguan pada otak.

Mengenai kronologinya, Maurice mengeluhkan sakit perut kemudian jatuh pingsan. Setelahnya, ia ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun dokter menemukan adanya bagian terpelintir di usus kecil (volvulus). Akhirnya dokter memutuskan untuk segera melakukan indakan operasi untuk Maurice.

Sebelum di operasi, Maurice mengalami serangan jantung yang makin membuat kondisinya lemah. Usai melakukan operasi pengangkatan usus yang rusak, kondisi Maurice saat itu kritis namun masih tetap stabil. Akhirnya ia tak bisa bertahan, ia meninggal pada pukul 01.00 waktu setempat setelah dokter menyelesaikan operasi perbaikan terhadap volvulus.

Menyusul Maurice, Robin (kembaran Maurice) meninggal dunia pada 20 Mei 2012 di usianya yang ke-62 tahun.  Sebenarnya sejak tahun 2010, Robin telah menjalani operasi pada pencernaannya. Setelah di operasi, barulah ketahuan bahwa Robin mengidap tumor. Ia pun mengidap kanker usus dan hati.

Di tahun 2011 kondisi kesehatan Robin memang sudah mulai menurun drastis dan terlihat sangat kurus. Menurut penuturan istrinya, Robin juga sempat mengalami koma selama 12 hari dan sempat sadarkan diri. Namun tetap, dokter mengatakan bahwa kesempatan hidup Robin hanya 10% saja.

Usai kepergian Robin, kini hanya Barry yang tersisa.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini