Ini Dia! Beberapa Suku Barbar yang Berhasil Mengambil Alih Romawi Kuno setelah Runtuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kemunculan kerajaan-kerajaan suku barbar menandai masa peralihan abad ke-6 dan ke-7.

Tata pemerintahan kerajaan-kerajaan ini juga perlahan menggantikan sistem pemerintahan Kekaisaran Romawi Barat. Namun, dari sekian banyak kerajaan-kerajaan orang barbar yang muncul, hanya ada beberapa yang betul-betul bersifat awet. Siapa sajakah mereka? Simak penjelasan berikut.

  1. Suku Vandal di Afrika Utara

Suku Vandal awalnya memiliki hubungan yang baik dengan Roma. Setelah perjanjian perdamaian di masa pemerintahan Marcus Aurelius, mereka kemudian mendapatkan sebidang tanah di provinsi Romawi Pannonia.

Namun setelah invasi barbar pada abad ke-5, suku Vandal malah berbalik menjadi musuh Roma. Mereka melintasi perbatasan Rhine pada tahun 406 untuk menjarah kekaisaran Roma bersama dengan suku-suku lainnya.

Mereka berhasil menguasai provinsi Gaul (Prancis) dan Hispania (Spanyol) serta mengambil kesempatan untuk menyeberang dari Spanyol ke Afrika Utara pada tahun 429.

Saat di Afrika, mereka perlahan menyebar ke seluruh benua, mengambil alih sebagian besar provinsi Romawi Kuno yang berada disana. Vandal lalu menolak ketentuan kesepakatan dengan Romawi dan memantapkan diri menjadi kerajaan yang independen. Tetapi terlepas dari keberhasilan mereka, suku Vandal memiliki reputasi yang cukup buruk di antara suku lainnya. Alasannya karena mereka mengadopsi Kekristenan Arian yang sesat dan sering menganiaya orang-orang Kristen Katolik.

2. Kerajaan Ostrigothic

Suku Ostrogoth adalah salah satu suku Jermanik yang menetap di Balkan selama invasi barbar pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi. Ketika Raja Theodoric naik tahta pada tahun 493, pemerintahan Romawi terus berfungsi seperti biasanya. Suku Ostrogoth memanfaatkan kepemimpinannya sebagai pion khas pemerintah Italia.

Mereka kemudian fokus pada pembangunan gereja-gereja besar dan struktur monumental lainnya di seluruh kerajaan. Saat Rajanya Theodoric membuat kerajaan stabil, wilayah Italia pun makmur pada periode ini. Namu sayangnya lama kelamaan pengaruh suku ini mulai berkurang setelah adanya krisis pangan di Italia.

3. Kerajaan Merovingian Francia

Kerajaan Francia atau Frank adalah salah satu suku Barbar yang paling sukses dan berkontribusi menjadi kekuatan utama setelah jatuhnya Roma.

Penobatan Raja Clovis dari Prancis oleh Paus
Penobatan Raja Clovis dari Prancis oleh Paus

Pada abad ke-5, provinsi Romawi di Galia (Prancis) awalnya terpecah menjadi beberapa kerajaan, antara lain suku Burgundia, Frank, Alemanni, dan Visigoth. Suku Frank adalah salah satu dari banyak suku Jermanik yang berjuang untuk menguasai Galia. Mereka berhasil menduduki bagian Utara dan menguasai sisa wilayah Eropa yang sekarang disebut Prancis.

Di sini juga lahir Raja Clovis I sebagai raja Prancis pertama.

4. Kerajaan Visigoth

Suku Visigoth memiliki reputasi yang cukup buruk selain suku Vandal karena mereka pernah menjarah kota Roma pada tahun 410 M. Setelah meninggalkan Roma, mereka membentuk kerajaan sendiri yang mengadopsi gaya dan sistem Roma hingga awal abad ke-8 M. Mereka juga menaklukkan sebagian besar semenanjung Iberia dan sudut barat daya Galia.

Pada abad ke-7 M, Nabi Muhammad dan Bani Umayyah menyatukan semenanjung Arab dan memulai kampanye penaklukan yang cepat. Mereka juga sukses menaklukkan semenanjung Iberia hanya dalam beberapa tahun, antara 711-718 M, sebelum mereka akhirnya terhenti di Prancis pada Pertempuran Tours.

5. Suku Anglo-Saxon di Inggris

Setelah kejatuhan Roma, kehidupan Romawi di Inggris hampir hancur total. Suku Anglo-Saxon kemudian mengambil alih dan mengendalikan Inggris hingga invasi Norman pada tahun 1066. Percampuran antara suku Anglo-Saxon dan Norman ini kemudian membentuk budaya Inggris secara luas.

Suku Anglos, Jutes, dan Saxon yang tiba di pantai Inggris pada awal abad ke-5 adalah suku-suku yang datang lebih jauh daripada kelompok lain yang ikut serta dalam kejatuhan Roma. Mereka berlayar dari Denmark, Saxony, hingga Frisia. Ketika itu mereka tidak bisa berbahasa Latin ataupun mengetahui kebudayaan bangsa Romawi.

Mereka adalah suku imigran yang menyerang pantai Inggris. Dan karena runtuhnya Romawi Kuno dan tidak adanya prajurit romawi pada saat itu, merekalah yang diminta menjadi perlindungan oleh para penduduk asli yang rentan dan ketakutan.

Setelah jatuhnya Roma, situasi yang kacau dan anarkis banyak mengubah pemerintahan Romawi dan sistem perpajakan di Inggris hingga menyebabkan perekonomian mereka sulit. Adapun berbagai perubahan budaya yang terjadi setelahnya.

Akhirnya, ketika budaya Inggris mulai berkembang, bahasa Inggris Kuno muncul sebagai bahasa Jermanik yang khas. Inggris secara bertahap mulai pulih secara ekonomi selama abad ke-7, dan sumber bukti-bukti sejarah yang konkrit tentang Inggris mulai muncul pada abad ke-8. Budaya Anglo-Saxon juga tumbuh menjadi budaya yang kaya dan menarik.

Penulis: Keshatita

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini