Hanya Jenderal Nasution yang Berani Tinggalkan Bung Karno karena Panggilan Shalat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rapat kabinet maupun rapat penting tentunya tak boleh ditinggalkan. Namun berbeda dengan Jenderal Abdul Harris Nasution. Ia berani meninggalkan rapat kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno karena ada panggilan Azan.

Kisah ini muncul dari NU Online. Saat itu Nasution yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan mengikuti rapat kabiner bersama Presiden Soekarno. Saat itu Azan Zuhur berkumandang. Ia pun berdiri dan minta izin kepada Soekarno untuk menunaikan Salat terlebih dahulu.

Tidak hanya di sidang kabinet. Beberapa kali saat tiba waktu salat, Jenderal Nasution akan selalu meminta izin undur diri sejenak dari forum untuk beribadah. Kedisiplinan Jenderal Nasution untuk beribadah ini menginspirasi kalangan prajurit. Di tangannya, kala itu Jenderal Nasution berhasil membangun mushola di Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) dan di Hankam.

Para pejabat serta petinggi militer dari luar negeri, seperti dari Cina, Australia, hingga Uni Soviet pun segan terhadap Nasution. Menurut informasi yang beredar, satuan militer Cina harus menyelaraskan waktu ibadah salat dengan rangkaian kegiatan kenegaraan Jenderal Nasution saat berkunjung. Ada juga cerita seorang kolonel Australia seketika mempersilakan Jenderal Nasution untuk mendirikan salat padahal saat itu sedang diskusi dengan PM Australia di Canberra.

Begitu pula Uni Soviet sekalipun. Jenderal Nasution yang mengadakan pertemuan di Moskow menunda sejenak lantaran harus segera menunaikan sholat Jumat. Bahkan, seorang perwira di Moskow turut mengikuti langkahnya hingga salat tanpa mengetahui gerakan sang jenderal saat itu.

Kesalehan dan ketaatan menunaikan salat lima waktu tepat pada waktunya menjadi ciri khas Jenderal Abdul Haris Nasution. Apapun urusannya, ia bakal memilih untuk hengkang sejenak untuk menunaikan ibadah. Bahkan, beredar di kalangan prajurit, sosoknya pernah salat di atas kapal yang tengah berlayar sekalipun. ”Bahkan, ada anekdot yang beredar di kalangan prajurit TNI bahwa Nasution pernah melaksanakan salat di atas kapal perang dengan menghadap ke beberapa arah karena mengikuti arah kapal berlayar,” ujar Saleh As’ad Jamhari, sejarawan Tentara Nasional Indonesia.

Lahir dari keluarga Batak Muslim pada 3 Desember 1918 di Desa Hutapungkut, Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, AH Nasution adalah anak dari seorang pedagang yang sekaligus menjadi anggota organisasi Sarekat Islam.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Hari Buruh Sedunia, Polda DIY Serahkan Bantuan Sembako

Mata Indonesia, Yogyakarta – Memperingati Hari Buruh Sedunia, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., menyerahkan bantuan sembako kepada Koperasi Konsumen Persatuan Buruh DIY di Gedung Pertemuan Bumi Putera Yogyakarta, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Selasa (30/4/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini