Hamilton, Perusahaan Jam Elektrik Pertama di Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pada tahun 1950-an, jam tangan (arloji) merupakan salah satu jenis aksesoris yang sangat eksklusif dan mahal, sehingga hanya bisa dimiliki oleh para bangsawan dan kaum elite. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan jam tangan semakin meluas dan harganya pun kian terjangkau.

Sekarang siapapun bisa memilikinya. Begitu pula dengan spesifikasi maupun teknologi yang semakin ditingkatkan pada beberapa produk jam tangan.

Dominasi arloji bermesin mekanik (analog) selama berabad-abad dengan segala keindahan, kerumitan, dan kemewahan nya. Perlahan tergeser dengan hadirnya arloji bermesin elektrik yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957 di Lancaster, Pennsylvania, Amerika Serikat oleh Hamilton Watch Company.

Penelitian arloji elektrik tersebut sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1946. Namun, eksistensi jam tangan elektrik pun ternyata tidak bertahan lama, hingga Seiko dari Jepang memperkenalkan jam tangan bermesin penggerak quartz (baterai) pertama di dunia.

Seiko Astron 35SQ yang dikeluarkan pada tahun 1969 merupakan kelahiran jam tangan quartz yang diakui oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) untuk masuk kedalam daftar tonggak sejarah perkembangan ilmu teknik elektro dunia.

Jam tangan quartz jugalah yang kemudian benar-benar merusak dominasi industri jam tangan mekanik Swiss. Jam tangan quartz mendominasi pasar, digunakan oleh merk-merk lain, dan menjadi awal perubahan industri jam secara global.

Jam tangan yang awalnya diproduksi dengan jumlah yang terbatas dan eksklusif, berubah menjadi produksi massal dengan harga jual yang lebih terjangkau. Lalu, bagaimana nasib Hamilton?

Pada tahun yang sama, 1969, Hamilton Electric Obsolete membuat bubar produksi arloji elektrik tersebut karena telah menemukan teknologi yang semakin canggih berdasarkan dengan kemajuan zaman. Setelah itu, muncullah beberapa merek jam tangan yang masih ada hingga kini.

Menurut informasi dari Mobile Industry Review, dijelaskan bahwa Hamilton juga merupakan pengembang jam tangan pintar (smartwatch) pertama di dunia. Di mulai 3 tahun setelah Hamilton gagal dengan penjualan jam elektrik, yaitu pada 1972.

Di saat teknologi komputer masih dalam tahap awal pengembangan, Hamilton mengembangkan jam tangan digital pertama yang berupa prototipe LED bernama Pulsar. Produk tersebut dibalut dengan emas 18 karat dan dijual dengan harga US$2.100.

Meskipun mahal dan mewah, untuk menggunakan Pulsar harus menekan tombol yang ada di sebelah kanan jam agar informasi yang diinginkan muncul di layer. Berbeda dengan produk smartwatch kekinian yang sudah disematkan sensor pendeteksi gerak sehingga penggunanya cukup mengayunkan tangan untuk memunculkan informasi yang diinginkan.

Walau begitu, Pulsar dianggap sebagai sebuah revolusi besar dalam industri jam tangan dan telah membuka jalan untuk pengembangan teknologi jam tangan digital di masa depan. Tak terlalu lama dari kemunculan Pulsar, banyak pabrikan yang mulai berlomba-lomba menyempurnakan teknologi terbaru jam tangan tersebut.

Berbagai perusahaan Jepang mulai bereksperimen tentang cara-cara untuk memasukkan lebih banyak konten dalam jam tangan yang memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan data tambahan dan Seiko lagi lah yang menjadi salah satu perusahaan pertama yang merintis inovasi pembaruan tersebut.

Reporter: Indah Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini