Gagalnya Charles Babbage Membuat Rancangan Alat Hitung Pertama di Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa sebenarnya yang mengagas penemuan komputer? Charles Babbage, seorang pakar matematika penemu mesin hitung. Mesin inilah yang kemudian berubah seiring zaman menjadi komputer.

Pada tahun 1822, Charles Babbage berhasil menemukan perangkat elektronik yang dapat membantu manusia dalam melakukan perhitungan matematika yang rumit. Sebenarnya alat ini belum selesai pengerjaannya. Namun dari sinilah cikal bakal terciptanya perangkat komputer yang kini memegang peranan penting dalam menunjang aktivitas manusia sehari-hari.

Pria cerdas ini lahir pada 26 Desember 1791 di London, Inggris. Ayahnya Benjamin Jr merupakan seorang pedagang dan bankir. Ia juga merupakan keturunan pejabat saat itu. Kakeknya adalah Wali Kota Totnes, Inggris.

Saat kecil, Babbage menjadi anak yang memiliki rasa ingin tahu tinggi. Ketika ia menerima mainan baru, ia akan bertanya kepada ibunya – Elizabeth terkait isi mainan itu. Babbage kemudian membongkarnya untuk mengetahui bagaimana cara kerja permainan tersebut.

Saat muda, Babbage juga tertarik pada matematika. Tak puas dengan pendidikan  hingga ia mempelajari sendiri Aljabar. Beruntungnya Babbage terlahir dari keluarga yang kaya raya. Ia menerima pendidikan dari tutor pribadinya.

Awal 1810, Babbage yang sangat cerdas memasuki Trinity College di Cambridge University. Dia mendapatkan bahwa ia lebih mengerti matematika ketimbang pendidiknya. Hal ini membuatnya tak betah hingga akhirnya ia membantu mengorganisir Analytical Society, yang memiliki peran kunci dalam mengurangi hal yang tidak kritis dari Sir Issac Newton, di Cambridge dan Oxford University.

Pada 1814, Babbage menyelesaikan studinya dengan nilai luar biasa. Di tahun yang sama, ia juga menikahi perempuan bernama Georgiana Whitmore. Keduanya memiliki delapan anak namun hanya tiga yang bertahan hidup. Sang istri kemudian meninggal pada 1827.

Pada 1822, Babbage menghasilkan model mesin penghitung pertama yang menjadi tonggak penting dalam hidupnya. Dia menyebutnya Difference Engine, setelah teori matematika yang mendasari operasi mesin tersebut.

Pemerintah tertarik pada perangkatnya dan membuat janji untuk mendanai penelitiannya. Hal ini mendorong Babbage untuk mulai membangun mesin lebih serius. Sayangnya Babbage terlalu meremehkan kesulitan yang ia hadapi. Alhasil ia dan pengrajinnya harus merancang alat itu sendiri.

Penundaan ini membuat pemerintah khawatir. Pemerintah kemudian menunda bantuan dana. Meski begitu, gagasan untuk mesin yang jauh lebih canggih masih ada dalam pikiran Babbage.

Alat ini akhirnya berfungsi sebagai mesin analisis. Mesin ini bisa melakukan operasi matematika sesuai dengan rangkaian instruksi yang ia berikan. Babbage kemudian meminta pemerintah untuk mengelontorkan lagi dana untuk membangun mesin ini. Namun pemerintah sudah malas dengan berbagai alasan penundaan mesin ini sehingga akhirnya setop sama sekali. Alhasil, mesin besutan Babbage itu hanya terwujud dalam rencana dan desain saja.

Terlepas dari gagalnya mahakarya Baggage, ia berjasa membangun Royal Society yang kemudian menjadi Royal Astronomical Society – organisasi sains dan akademis independen Inggris, serta organisasi lainnya. Selama 10 tahun, Babbage merupakan profesor matematika yang memiliki gelar bergengsi dari Cambridge University.

Sayangnya matematikawan cerdas ini menutup usianya pada 18 Oktober 1871. Meski karyanya tak tak berujung, ia mengantarkan manusia pada peradaban komputer modern yang berkontribusi pada berbagai bidang.

Reporter: Fadila Aliah Hakim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini