MATA INDONESIA, JAKARTA - Pada 16 Januari 1945, Adolf Hitler tinggal dalam sebuah bungker bernama Führerbunker untuk berlindung dari serangan udara pada saat Perang Dunia II di Eropa. Bungker ini terletak di dekat Kanseleri Reich di Berlin, Jerman, dan dijadikan pusat rezim Nazi sampai minggu terakhir perang.
Dalam persembunyian di Führerbunker tersebutlah sang pemimpin Partai Nazi menemukan cinta sejatinya. Wanita itu adalah Eva Braun.
Sosok Eva Broun adalah seorang asisten juru foto yang pernah ditemui oleh Hitler pada tahun 1930. Bagi Braun, penampilan Hitler berbeda dengan apa yang dunia ketahui. Bahkan di depan Braun diktator Nazi ini mengenalkan diri dengan nama palsu yaitu Herr Wolff.
Braun dan Hitler terpaut usia yang cukup jauh yaitu 23 tahun. Mereka resmi berpacaran pada tahun 1936. Sebelumnya cinta Braun sempat bertepuk sebelah tangan dengan Hitler. Bahkan ia sempat melakukan percobaan bunuh diri selama dua kali untuk menarik perhatian Sang Pemimpin Jerman.
Hubungan keduanya ini sebenarnya tidak mendapat restu dari keluarga masing-masing. Pihak keluarga Braun, yakni ayahnya, sebenarnya sudah menyatakan tidak setuju dengan pria yang dipilih putrinya tersebut. Sedangkan saudari tiri Hitler, Angela Raubal, pernah menyatakan dengan gamblang bahwa ia membenci Braun.
Pada saat Jerman berada di ambang kehancuran pada saat Perang Dunia II, Braun menolak untuk meninggalkan negara tersebut termasuk Hitler. Bahkan pada tahun 1944, Braun menuliskan surat wasiat bahwa ia akan bunuh diri jika Hitler mati.
“Apakah kamu pikir aku akan membiarkannya meninggal sendiri? Aku akan bersamanya hingga momentum terakhirnya. Aku telah memikirkannya. Tak ada seorang pun yang dapat menghentikanku,” ucap Braun dalam surat wasiatnya.
Braun pun menepati kata-katanya dan menyusul Hitler pergi berlindung bungker bawah tanah pada bulan April 1945. Atas kesetiannya tersebut pun akhirnya hati Hitler luluh, dan mereka memutuskan untuk mengikat janji pada 29 April 1945 di dalam bungker.
Mereka menikah dalam upacara sipil singkat yang disaksikan oleh Menteri Propaganda Nazi, Josef Goebbels, dan sekretaris pribadi Hitler, Martin Bormann. Resepsi sederhana pun dilakukan dalam rangka menghormati pasangan tersebut.
Pada saat menandatangani nama mereka pada dokumen resmi, Braun ingin menuliskan nama belakangnya dengan huruf awal ‘B’. Namun hal tersebut pun segera diurungkannya dengan mencoret huruf ‘B’ dan menggantinya dengan nama ‘Eva Hitler’.
Pernikahan kedua insan ini terbilang cukup singkat karena hanya terhitung sekitar 48 jam saja. Pada sore hari tanggal 30 April 1945, keduanya memutuskan untuk bunuh diri bersama. Adolf Hitler tewas dengan menembakkan pistol ke pelipis kananya, sedangkan Eva Braun meminum kapsul yang berisi sianida. (Marizke/R)