Home Kisah Dinasti Joseon, Dinasti Terakhir di Korea Sebelum Terbelah Dua

Dinasti Joseon, Dinasti Terakhir di Korea Sebelum Terbelah Dua

0
550

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagi penggemar drama korea, nama Dinasti Joseon pastinya sudah tak asing lagi.

Dinasti ini banyak menjadi latar belakang cerita berbagai genre drama Korea mulai dari romantis, thriller hingga komedi. Joseon pun punya nama lain yaitu Choson dan Chosun.

Kerajaan Joseon berdiri pada tahun 1392. Pendirinya adalah Taejo (Lee Seong Gye). Taejo mengambil nama Joseon sebagai bentuk penghormatan terhadap dinasti sebelumnya yaitu Gojeson yang merupakan dinasti atau kerajaan pertama yang berdiri di Korea.  Kerajaan Joseon berlangsung selama kurang lebih 5 abad (1392-1897). Dinasti ini merupakan kerajaan penerus dari Dinasti sebelumnya yaitu Dinasti Goryeo.

Militer

Terbentuknya kerajaan ini karena terjadi peperangan antara Mongol dengan Dinasti Goryeo. Selain itu banyak pejabat yang kurang suka dengan pola penerapan agama Buddha di kerajaan ini yang hanya berorientasi kepada kekayaan dan kekuasaan.

Puncak perseteruan para pejabat dengan kerajaan ini setelah Dinasti Goryeo melakukan reformasi pada bidang ekonomi dan politik. Reformasi ini menyebabkan terbentuknya dua kelompok. Kelompok militer yang dipimpin oleh Jenderal Lee Seong Gye. Dan kelompok pegawai negri Neo-Konfusian yang dipimpin oleh Jeong Do Jeon.

Pada akhir reformasi ini menghasilkan terjadinya kudeta yang terjadi antara kelompok yang dipimpin oleh Lee Seong Gye dan kelompok yang dipimpin oleh Jeong Do Jeon. Peristiwa kudeta ini terjadi pada tahun 1388 dan dimenangkan oleh kelompok yang dipimpin leh Lee Seong Gye. Peristiwa ini jugalah yang menandai berakhirnya masa Dinasti Goryeo.

Setalah peristiwa tersebut terjadi, mulai berdirilah Dinasti baru yang dipimpin oleh Lee Seong Gye yang bernama Dinasti Joseon. Lee Seong Gye mengganti namanya menjadi Raja Taejo. Ia menetapkan Hanyang (Seoul sekarang) sebagai ibukota kerajaan.

Stabil

Puncak kejayaan Korea terjadi pada zaman Dinasti Joseon. Hal ini karena  Lee Seong Gye menitikberatkan pada usaha menstabilkan kehidupan masyarakat. Ia menetapkan beberapa kebijakan utama diantaranya adalah mengembangkan politik Konghuchu, meningkatkan industri pertanian, dan kebijakan untuk bersikap pro terhadap Dinasti Ming di Cina.

Namun, setelah Lee Seong Gye meninggal, terjadi perebutan kekuasaan.

Perselisihan dan perebutan tahta telah terjadi dan menjadi puncak saat setelah kematian mendadak Ratu Seondeok yang merupakan istri kedua Lee Seong Gye dan masih dalam keadaan berkabung.

Pada tahun 1398 putera dari istri pertama Lee Seong Gye yaitu Lee Bang-won menyerang istana dan membunuh adiknya Jeong Do-jeon serta kedua anak Ratu Seondeok yang merupakan saudara tirinya dan putra mahkota.

Peristiwa tersebut membuat Lee Seong Gye menyadari bahwa putra-putranya sedang berebut pewarisan tahta. Sehingga ia segera memahkotai putra keduanya Lee Bang-gwa sebagai Raja Jeonjong. Salah satu tindakan Raja Jeongjong adalah memindahkan ibu kotanya kembali ke Kaesong.

Perkembangan Dinasti Joseon

Dinasti Joseon yang berdiri selama kurang lebih 5 abad ini mengalami banyak perkembangan dalam berbagai aspek. Hal ini juga berpengaruh pada kebudayaan Korea khususnya Korea Selatan yang bisa kita lihat sekarang ini, seperti berpakaian, tulisan, perluasan wilayah dan sebagainya.

Salah satu perkembangan yang terjadi pada jaman Dinasti Joseon yang masih kita bisa lihat sampai sekarang adalah luas wilayah kekuasan Korea pada saat ini, Dinasti Joseon pada masa pemerintahan Raja Sejong berhasil menguasai kembali bekas wilayah kerajaan-kerajaan Korea sebelumnya yang berada di sekitar sungai Yalu. Dan sungai Tumen setelah berhasil mengusir susku Nuzhen.

Pada dinasti ini terbentuklah alfabet Korea yaitu Hangeul. Kemudian  perkembangan sains dan teknologi, kebudayaan bahkan kerja sama bilateral dengan berbagai negara. Negara Korea juga membuka kerja sama dengan Jepang hingga membuka pelabuhan Busan, Jinhae, dan Ulsan. Tak hanya negara tetangga, Korea juga membuka kerjasama dengan Ryukyu, Siam, dan Jawa.

Kerja sama Korea dengan banyak negara terutama dalam bidang perdagangan. Sebelum runtuh, Korea sudah mengalami invasi oleh Jepang dan Cina. Awalnya Jepang datang namun tumbang dengan adanya perlawanan Laksamana Yi Sun Shin. Laksamana yang namanya populer di game mobile legend ini menjadi tokoh panutan bangsa Korea.

Laksamana Yi Shun Shin
Laksamana Yi Shun Shin

Tak berapa lama invasi Manchu terjadi. Invasi ini merupakan gabungan Dinasti Qing dari Cina yang bersama Jepang menggerus Semenanjung Korea. Dinasti Joseon tak selamanya berdiri. Pada tahun 1910, Jepang melakukan invasi yang akhirnya meruntuhkan Dinasti Joseon.

Jepang mengambil alih Semenanjung Korea selama 35 tahun dan berakhir pada perang dunia kedua saat Jepang bertekuk lutut oleh pasukan sekutu.

Sebagai dinasti yang sudah menorehkan sejarah, Dinasti Joseon tak hanya meninggalkan sistem pemerintahan yang apik. Pada dinasti ini juga merupakan dinasti tumbuhnya teknologi seperti pencetakan logam, seperti Gyemija dan Gabinja, alat pengukur hujan.

Dari segi medis ada Hyangyak Jipseongbang (kompilasi resep asli Korea) dan Uibang Yuchi (koleksi rahasia resep medis).

Dari segi kesenian, kerajinan Chinaware berupa porselen putih dengan hiasan warna biru mencapai puncaknya pada abad ke-16. Karya sastra dan tari topeng pun berkembang terutama pansori, cerita dengan musik. Lagu -lagu pansori yang terkenal adalah Chunhyangga, Simcheongga, Heungboga, Jeokbyeokga, dan Sugungga.

Dinasti Joseon merupakan dinasti sebelum Korea Utara dan Korea Selatan berpisah. Secara area, wilayah Korea ada di Semenanjung Korea. Namun seiring sejarah Korea berpisah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

Penulis: Andhika Ilham Ramadhan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here